Idul Adha 2021
Idul Adha 2021 Tinggal 20 Hari Lagi, Lalu Kapan Mulai Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Penjelasannya
Menurut kalender, SKB tiga Menteri dan ketetapan PP Muhammadiyah Hari Raya Idul Adha 1442 H jatuh pada 20 Juli 2021.
TRIBUNCIREBON.COM - Menurut kalender, SKB tiga Menteri dan ketetapan PP Muhammadiyah Hari Raya Idul Adha 1442 H jatuh pada 20 Juli 2021.
Otomatis, Hari Raya Idul Qurban itu hanya tingga menghitung hari, yakni 20 hari lagi dari sekarang, Rabu (30/6/2021).
PP Muhammadiyah menetapkan ketetapan Idul Adha 2021 dalam surat maklumat bernomor 01/MLM/I.0/E/2021.
Berdasarkan kalender hijriah, Idul Adha diperingati setiap 10 Dzulhijjah.
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Hal-hal yang Disunahkan Sebelum Sholat Id
Meski sudah ada penetapan dari PP Muhammadiyah, seperti biasanya, tanggal Idul Adha 2021 akan ditetapkan pemerintah sesuai hasil sidang isbat.
Dilansir tribunpontianak.co.id, Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah 1442 H yang di dalamnya dirayakan momen Idul Adha atau hari berkurban.
Pada 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Minggu 11 Juli 2021.
Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Senin, 19 Juli 2021
Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Selasa 20 Juli 2021.
Kapan Lebaran Haji 1442 H menurut pemerintah masih harus menunggu hasil sidang isbat yang akan diumumkan oleh Kemenang sehari sebelum Idul Adha.

Namun dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri (Menag, Menaker, dan Menpan-RB) Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, dan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 yang ditandatangani pada 22 Februari 2021, sudah tercatat kapan Idul Adha 2021.
Dalam kalender tersebut ditetapkan Idul Adha 2021 jatuh pada 20 Juli.
Di hari Idul Adha, umat Islam melaksanakan salat Idul Adha.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan melaksanakan puasa sunah, yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada 8-9 Dzulhijjah.
Bila Idul Adha jatuh pada 20 Juli maka puasa Tarwiyah dan Arafah dikerjakan pada 18-19 Juli 2021.
Hari diharamkannya berpuasa disebut juga dengan hari Tasrik yang berlangsung 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT.”
Niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Arafah karena Allah ta'ala.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Setelah Libur Lebaran, Ruang Isolasi di RSUD Kuningan Hampir 90 Persen Terisi
Niat salat Idul Adha
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
“Aku berniat salat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Berikut ini tata cara salat Idul Adha, sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:
- Memulai dengan niat salat Idul Adha, yang jika dilafalkan berbunyi:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
“Aku berniat salat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
- Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.
- Untuk rakaat pertama, membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
- Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah dari Alquran, seperti membaca surat Qaf atau Al-A'laa.
- Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
- Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan.
- Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang dari Alquran, seperti surat Al-Ghasyiyah.
- Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Setelah salam, maka disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.
Hal-hal yang disunahkan sebelum salat Id:
- Mandi dan berhias
Memakai sebaik-baiknya pakaian yang dimiliki, memakai wangi-wangian.
- Sebelum salat Idul Fitri disunahkan untuk makan terlebih dahulu, sedangkan untuk salat Idul Adha tidak demikian.
- Jalan yang dilewati saat berangkat salah Id dengan jalan saat pulang disunahkan untuk berlainan.
- Takbiran atau membaca takbir
Berikut ketentuan yang harus dipenuhi jika ingin menggelar salat Idul Adha di lapangan/masjid/ruangan sesuai SE Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan salat Idul Adha:
a. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;
b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;
c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/ hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;
e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5'C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;
f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;
g. Mempersingkat pelaksanaan salat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;
h. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit;
i. Penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan salat Idul Adha yang meliputi:
- Jemaah dalam kondisi sehat;
- Membawa sajadah/alas salat masing-masing;
- Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;
- Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer;
- Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;
- Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;
- Mengimbau untuk tidak mengikuti salat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berrisiko tinggi terhadap Covid-19.
(Tribunjabar.id/fidya alifa puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Idul Adha 2021 Ditetapkan pada 20 Juli 2021, Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah Dilaksanakan?