Covid-19 Varian Delta Sudah Bermutasi Lagi Menjadi Delta Plus, Para Pakar Pun Merasa Khawatir
Setelah bermutasi menjadi Alpha kemudian varian Delta yang telah menjadi strain dominan secara global dan yang kini mendapat perhatian adalah varian D
Maria Van Kerkhove, Pejabat Teknis WHO untuk Covid-19 mengungkapkan varian Delta kini telah menyebar ke 92 negara.
Varian ini membuat setidaknya 10% dari semua kasus baru di Amerika Serikat.
Inggris baru-baru ini melihat varian Delta menjadi strain dominan di sana, melampaui varian Alpha yang pertama kali terdeteksi disana.
Varian Delta sekarang membuat lebih dari 60% kasus baru di Inggris
Ia mengatakan ada laporan bahwa varian delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.
Namun ada tanda-tanda varian Delta dapat memicu gejala yang berbeda dari varian lainnya.
"Tidak ada varian yang benar-benar menemukan kombinasi penularan tinggi dan mematikan, tetapi varia Delta adalah yang paling mampu dan tercepat dan terkuat dari virus-virus lainnya,” kata Maria.
Maria mengungkapkan jika saat ini belum ada vaksin yang tepat untuk melindungi dari bahaya varian Delta.
WHO telah mendesak negara-negara kaya, termasuk Amerika Serikat untuk menyumbangkan dosis vaksinnya.
Studi menunjukkan varian Delta 60% lebih mudah menular daripada Alpha yang sebelumnya disebut lebih menular daripada jenis asli yang muncul dari Wuhan, Cina pada akhir 2019.
(Tribunnews.com/Mohay)
Simak Berita lain Terkait Varian Delta Plus
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Delta Plus Muncul sebagai Mutasi Baru dari Varian Delta, Ini Penjelasan dan Perbedaannya, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/06/26/delta-plus-muncul-sebagai-mutasi-baru-dari-varian-delta-ini-penjelasan-dan-perbedaannya?page=all.