Human Interest Story
LPAI Saja Merasa Miris Lihat Kondisi Sinta Murni, Tinggal di Gubug Ukuran Urusi Ibunya yang ODGJ
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI) mengaku miris melihat kondisi Sinta Murni, bocah yang diperkirakan berusia 7 tahun di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI) mengaku miris melihat kondisi Sinta Murni, bocah yang diperkirakan berusia 7 tahun di Kabupaten Indramayu.
Pasalnya, selama ini ia tidak bisa sekolah dan harus mengurusi dan membantu ibunya, Nani yang sedikit mengalami depresi atau orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ).
Keduanya tinggal serba kekurangan di rumah gubug berukuran 4x5 meter di Desa/Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Sinta Bocah Asal Indramayu Tinggal di Rumah Butut, Setia Rawat Ibunya yang ODGJ, Sekolah Dikorbankan

Ibu dan anak ini hanya mengandalkan bantuan dari tetangga.
"Kalau kita tidak bantu, kemungkinan besar anak ini akan terlantar," ujar Koordinator Lapangan LPAI Indranayu, Adi Wijaya kepada Tribuncirebon.com, Rabu (23/6/2021).
Lembaga yang diketuai oleh Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto itu pun, disampaikan Adi Wijaya bakal mengupayakan agar Sinta Murni bisa mengenyam masa depan yang lebih baik kedepannya.
Baca juga: Kok Bisa Belasan Murid SD di Majalengka Kena Covid-19? Ada Guru yang Terpapar Corona Klaster Hajatan
Baca juga: Virus Covid-19 Varian Delta Dicurigai Sudah Masuk Indramayu, Bupati Minta Orang Tua Jaga Anak-anak
Yakni dengan membawanya ke Panti Asuhan di wilayah Kabupaten Subang.
Pada kesempatan itu, LPAI didampingi petugas motekar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Indramayu mengunjungi kediaman ibu dan anak tersebut.
Di sana mereka memberi pengertian kepada sang ibu guna menyelamatkan sang anak.
Nani pun diketahui mengizinkan anaknya dibawa ke panti asuhan.
Namun, yang menjadi kendala, keluarga tersebut tidak memiliki dokumen kependudukan sama sekali.
"Akan saya bawa permasalahan ini ke desa untuk dilengkapi data-data kependudukan lebih dahulu, karena mereka ini tidak punya dokumen kependudukan sama sekali," ujar dia