Lonjakan Kasus Covid di Indramayu

Puluhan Nakes Positif Covid-19, RSUD Pantura MA Sentot Patrol Tutup Sementara ICU, Poli dan IGD

Berikut ini rincian tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut membuat pihak rumah sakit pun mengambil kebijakan dengan menutup sementara pelayanan ICU, Poli, dan IGD untuk dilakukan disinfeksi dan pelacakana kasus.

Ketua Gugus Penanganan Covid-19 RSUD Pantura MA Sentot Patrol, dr Rosy Damayanti mengatakan, selama penutupan pihaknya sudah melakukan penanganan.

Baca juga: INI Cara Alami Bersihkan Paru-paru, Penting Untuk Dikatahui Apalagi di Saat Pandemi Covid-19 

Sehingga dijadwalkan pada Senin (14/6/2021) besok, semua pelayanan rumah sakit bisa kembali normal seperti biasanya.

"Untuk ICU dan Poli buka hari Senin, sedangkan untuk IGD mulai kemarin sore kemarin dilakukan UV jadi sudah bisa kembali dibuka hari ini," ujar dia saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Minggu (13/6/2021).

Dr Rosy Damayanti menjelaskan, pelayanan ICU ditutup sejak Kamis (10/6/2021) karena ada Nakes dan admin yang terkonfirmasi, jumlahnya ada sekitar 5 orang.

Sementara untuk pelayanan Poli ditutup sejak Jumat (11/6/2021) karena ada 2 orang yang positif Covid-19.

Baca juga: Begini Cara Mendeteksi Dini Gejala Covid-19, Cegah Kondisi Semakin Parah Saat Dirawat di Rumah Sakit

Akan tetapi, pihak rumah sakit mengambil kebijakan dengan menutup sementara layanan tersebut guna melakukan pengecekan terhadap seluruh nakes sebagai upaya mencegah penyebaran virus.

"Alhamdulillah yang lain negatif, jadi hari Senin bisa buka pelayanan," ucapnya.

Masih dijelaskan dr Rosy Damayanti, secara keseluruhan ada 20 nakes di RSUD Pantura MA Sentot Patrol yang positif Covid-19.

Mereka ikut terpapar saat tengah merawat pasien Covid-19 di rumah sakit setempat.

"Penutupan ini karena banyak pasien yang positif, untuk nakes memang ada yang terkonfirmasi, untuk pelayanan lainnya tetap buka," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Indramayu kembali dilanda lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Dalam kurun waktu tiga hari, mulai (9-12/6/2021) tercatat masing-masing ada peningkatan kasus sebanyak 96 orang, 189 orang, dan pada hari kemarin ada sebanyak 57 orang.

Secara keseluruhan, sudah ada 9.038 orang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

Baca juga: 60 Karyawan Pabrik di Karawang Terpapar Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri Dengan Pantauan dari Satgas

Dari jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut, beberapa di antaranya adalah tenaga kesehatan.

Imbasnya, satu rumah sakit dan dua puskesmas diketahui harus tutup sementara karena nakes di sana ikut terpapar.

Yakni, RSUD Pantura MA Sentot Patrol, Puskesmas Widasari, dan Puskesmas Gantar.

Di RSUD Pantura MA Sentot Pantrol contohnya, di sana pelayanan ICU, Poli, dan IGD harus ditutup sementara untuk dilakukan disinfeksi.

Baca juga: Tim Velox BIN Ajak Jemaat Gereja Santo Yusuf Cirebon Jadi Agen, Ternyata Buat Perangi Covid-19

"Jumlah keseluruhan RS yang terkonfirmasi ada 20 orang," ujar Ketua Gugus Penanganan Covid-19 RSUD Pantura MA Sentot Patrol, dr Rosy Damayanti melalui sambungan seluler kepada Tribuncirebon.com, Minggu (13/6/2021).

Dr Rosy Damayanti menyampaikan, untuk pelayanan ICU ditutup sejak Kamis (10/6/2021) dan Poli ditutup sejak Jumat (11/6/2021).

"Untuk IGD mulai kemarin sore dilakukan UV jadi sudah bisa kembali dibuka hari ini," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab hingga membuat lonjakan kasus kembali terjadi.

Di antaranya adalah berasal dari kerumunan yang dilakukan masyarakat seperti liburan dan keramaian lainnya.

Kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan pun dinilai Deden Bonni Koswara sudah kurang dan sangat abai.

"Kemudian, ketidakpedulian masyarakat terhadap bahaya Covid-19 semakin tinggi," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved