PMI Indramayu Hilang Kontak
Taniah TKW Asal Indramayu Diduga Jadi Korban Penjualan Orang Setelah Hilang Kontak 16 Tahun
Taniah (33), TKW yang hilang kontak 16 Tahun di Malaysia merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau Trafficking.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kabupaten Indramayu menduga Taniah (33), TKW yang hilang kontak 16 Tahun di Malaysia merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau Trafficking.
Hal tersebut disampaikan Koordinator TRC PPA Kabupaten Indramayu, Adi Wijaya kepada Tribuncirebon.com saat ditemui dikediaman Taniah di Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/5/2021).
Adi Wijaya mengatakan, dalam hal ini, pihaknya akan segera melaporkan kasus tersebut kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kemenlu, dan Komnas HAM.
Baca juga: TKW asal Indramayu Hilang Kontak 16 Tahun di Malaysia, Sebelumnya akan Ditempatkan di Yordania
TRC PPA Kabupaten Indramayu pun akan mencoba berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk mencari keberadaan Taniah.
"Dalam minggu ini akan kita laporkan untuk tindak lanjutnya," ujar dia.
Dugaan trafficking ini, disampaikan Adi Wijaya, mengingat usia Taniah saat diberangkatkan masih dibawah umur, yakni sekitar 16 tahun atau baru lulus SMP.
Selain itu, ia juga diduga berangkat secara unprosedural atau ilegal.
Terlebih, dalam perjanjian awal, Taniah seharusnya diberangkatkan ke Yordania.
Hanya saja, tanpa alasan jelas, oleh pihak sponsor ia justru diberangkatkan ke Malaysia.
"Tentu ini ada dugaan tindak pidana perdagangan orang, masuknya trafficking," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, hilang kontaknya Taniah selama 16 tahun di Malaysia membuat keluarga cemas.
Baca juga: Pria di Jatinangor yang Kepergok Mesum dengan Istri Teman Sendiri Dihajar Warga yang Marah
Ibu dari Taniah, Sani (65) bahkan tak kuasa menahan rasa sedihnya.
Di usianya yang sudah senja, nenek di Kabupaten Indramayu ini terus memikirkan kondisi anak ketiganya yang sampai saat ini hilang kontak saat bekerja di Malaysia.
Sejak saat itu, kondisi kesehatan Sani pun mulai menurun, ia sering sakit-sakitan sampai dengan sekarang.
Ia juga diketahui tidak enak tidur, bahkan tidak jarang pula tak bisa tidur sama sekali karena rasa cemas.
"Sakit-sakitan terus mikirin anak sejak waktu berangkat," ujar dia.
TRC PPA Kabupaten Indramayu pun turut membantu pihak keluarga dengan melakukan penelusuran.
Koordinator TRC PPA Kabupaten Indramayu, Adi Wijaya mengatakan, dari hasil penelusuran sementara, Taniah bersama teman-temannya yang berjumlah 3 orang pada tahun 2005 lalu diketahui hendak diberangkatkan ke negara timur tengah di Yordania.
Hanya saja, tanpa sebab, mereka justru diberangkatkan ke Malaysia.
Baca juga: Cerita Ibu di Indramayu Sakit-sakitan Memikirkan Anaknya TKW yang Hilang Kontak 16 Tahun di Malaysia
"Taniah ini dari pertama awal pihak keluarga melaporkan, bahwa di tahun 2005 ia diberangkatkan oleh sponsor atas nama pak Tiwan, cuma dengan tujuan Yordania saat itu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediaman Taniah di Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/5/2021).
Adi Wijaya menjelaskan, setelah diproses oleh sponsor pertama itu, Taniah justru dilempar kepada sponsor lainnya hingga membuatnya justru diterbangkan ke Malaysia.
Di Malaysia, didapat informasi, Taniah berkerja di wilayah Sibu.
Informasi tersebut didapat TRC PPA Kabupaten Indramayu setelah meminta keterangan dari rekan Taniah yang saat itu berangkat bersama.
Dua orang rekan Taniah itu diketahui sudah pulang ke tanah air. Hanya, dirinya saja yang sampai sekarang hilang kontak, terhitung sudah 16 tahun lamanya Taniah hilang tanpa kabar.
Adi Wijaya mengatakan, pihaknya akan berusaha agar secepatnya Taniah bisa diketahui keberadaannya.
Baca juga: Suami di Jatinangor Pergoki Istri Sedang Mesum dengan Suami Sendiri di Kamar Kos, Ini Kronologinya
Sebelumnya, keluarga pun sudah berupaya mencari keberadaan Taniah sejak tahun 2013 lalu, tapi belum membuahkan hasil.
Hal tersebut, dikarenakan tidak adanya data keterangan alamat Taniah bekerja dan nama majikan TKW yang bersangkutan.
"Itu yang sedang kita kejar sekarang, kita akan membantu pihak keluarga menelusuri dan membedah kasus ini jangan sampai terus berkelanjutan," ujar dia.
Sang Ibu Sakit-sakitkan
Sani (65), warga Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu tak kuasa menahan kesedihan.
Di usianya yang sudah senja, nenek di Kabupaten Indramayu ini terus memikirkan kondisi anak ketiganya yang sampai saat ini hilang kontak saat bekerja di Malaysia.
Anaknya tersebut diketahui bernama Taniah (33), ia hilang kontak selama 16 tahun lamanya sejak berangkat pada tahun 2005 lalu.
Sejak saat itu, kondisi kesehatan Sani pun mulai menurun, ia sering sakit-sakitan sampai dengan sekarang.
Baca juga: Anaknya 16 Tahun Hilang Kontak di Malaysia, Sang Ibu di Indramayu Menyesal Izinkan Dia Jadi TKW
"Sakit-sakitan terus mikirin anak sejak waktu berangkat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya di Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/5/2021).
Sani menceritakan, ia tak enak tidur, bahkan tidak jarang sampai tak bisa tidur sama sekali karena terus memikirkan Taniah.
Berbagai usaha pun terus dilakukan pihak keluarga agar Taniah bisa diketahui keberadaannya dan bisa secepatnya pulang ke tanah air.
Ia juga sangat berharap kepada pemerintah bisa membantu mencari tahu keberadaan Taniah.
"Namanya orang tua, pengennya mah anak tuh cepat ketemu, cepat pulang," ujar dia.
Sang Ibu Menyesal
Hilang kontaknya Taniah (33), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu saat bekerja di Malaysia membuat keluarga cemas.
Sejak berangkat pada 2005 lalu setelah lulus SMP sampai dengan saat ini, terhitung sudah 16 tahun lamanya ia tidak ada kabar.
Ibu Taniah, Sani (65) mengatakan, menyesal saat itu mengizinkan Taniah berangkat ke luar negeri.
Padahal, saat itu keluarga sempat melarang anaknya tersebut pergi.
Mengingat usia Taniah saat itu masih sangat muda, sekitar 16 tahun.
Baca juga: BREAKING NEWS 16 Tahun TKW Asal Indramayu Hilang Kontak di Malaysia, Keluarga Berharap Masih Hidup
Keluarga ingin Taniah sebaiknya sekolah atau membantu keluarga di sawah.
"Tapi anaknya maksa tetap ingin berangkat karena lihat orang lain," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya di Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/5/2021).
Sani menceritakan, pada tahun 2005 lalu, Taniah izin berangkat bersama 2 rekannya yang lain, ketiganya diduga berangkat secara ilegal atau unprosedural.
Dari tiga orang itu, dua rekan Taniah sudah pulang ke tanah air.
Berbeda dengan Taniah yang sampai sekarang hilang kontak.
"Arepan kerja ning endi nok? Di luar negeri katanya (Mau kerja dimana nak? Di luar negeri katanya). Terus sampai sekarang gak ada kabar," ujarnya.
Kepada keluarga, Taniah beralasan ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
Baca juga: Ada Kondom Bekas Pakai, Wanita Tanpa Busana Diduga Disetubuhi oleh Sekuriti Bank Sebelum Dibunuh
Kondisi ekonomi keluarga yang hanya merupakan keluarga petani membuatnya tetap memaksa demi mendapat penghasilan lebih.
Keluarga pun, saat itu terpaksa mengizinkan Taniah pergi.
Sani menyampaikan, saat ini, ia hanya ingin anaknya tersebut bisa secepatnya ditemukan dan kembali pulang ke tanah air.
"Namanya orang tua, pengennya mah anak tuh cepat ketemu, cepat pulang," ujar dia.
Berangkat Saat Lulus SMP
Kabar hilang kontak kembali menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu.
TKW tersebut diketahui bernama Taniah (33) warga Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.
Ia dilaporkan hilang kontak selama 16 tahun di Sibu Malaysia.
Ibu Taniah, Sani (65) mengatakan, jangankan dikirimi uang hasil bekerja di luar negeri, sejak berangkat sampai dengan sekarang, satu kabar soal dari Taniah tidak diterima keluarga.
Baca juga: Terancam Hukuman Mati, Keluarga TKW di Majalengka Sedih, Yakin Nenah Tak Membunuh Sopir Majikannya
Sani (65) saat memegangi foto anaknya Taniah (33) yang hilang kontak selama 15 tahun di Malaysia di kediamannya di Blok Gupit Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/5/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Baru lulus SMP waktu itu berangkatnya, sekitar umur 16 tahun," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Minggu (30/5/2021).
Sani menjelaskan, keluarga sangat mengkhawatirkan kondisi Taniah.
Disampaikan Sani, keluarga hanya ingin anak ketiganya tersebut bisa secepatnya ditemukan dan pulang ke tanah air.
Keluarga pun diketahui sudah melalukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan Taniah.
Hanya saja, usaha itu, sampai dengan sekarang belum membuahkan hasil.
Ia juga mendoakan agar Taniah dalam kondisi sehat.
"Namanya orang tua, pengennya mah anak tuh cepat ketemu, cepat pulang," ujar dia.
Baca juga: Ciri-ciri Kadar Gula Darah dalam Tubuh Anda Tinggi, Kesemutan hingga Sering Buang Air Kecil
Baca juga: Ada Kondom Bekas Pakai, Wanita Tanpa Busana Diduga Disetubuhi oleh Sekuriti Bank Sebelum Dibunuh