SOSOK Bidan Imas Asal Cianjur Dimata Kepala Puskesmas yang Langsung Terpukul saat Tahu Imas Dibunuh

Kepala Puskesmas Jamali Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, Euis, mengaku sangat terpukul dan kehilangan sosok Imas Mulyani yang tewas dibunuh

Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin
Tetangga dan kerabat berdatangan ke rumah Imas Mulyani (40), bidan di Cianjur yang tewas ditusuk suaminya. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril M

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Kepala Puskesmas Jamali Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, Euis, mengaku sangat terpukul dan kehilangan sosok Imas Mulyani (40) yang tewas dibunuh suaminya sendiri.

Imas adalah perawat dan dikenal sebagai bidan yang periang dan tidak pernah bercerita apapun tentang keadaan rumah tangganya.

"Sehari-hari ia sangat periang, tak menyiratkan ada permasalahan keluarga di wajahnya," ujar Kepala Puskesmas Jamali, Euis, melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Bidan Imas Teriak Minta Tolong Usai Ditusuk Sang Suami, Meregang Nyawa hingga Tewas di Ambulan

Baca juga: PENGAKUAN Guru SD yang Kepergok Berduaan Dengan Cewek 16 Tahun di Kamar Mandi Sekolah: Jatuh Cinta

Ilustrasi Pria Ini Stres Hingga Masuk Rumah Sakit Karena Pergoki Sang Istri Mandi Bareng & Ciuman Dengan Kakek
Ilustrasi (Surya)

Euis mengatakan, ia baru mengetahui kejadian dari teman korban yang sesama perawat juga.

"Saya tahu kabar ini pagi tadi dari teman perawatnya yang bertugas di Puskesmas Kademangan, saya sangat suck dan langsung ke Rumah sakit untuk melihatnya," kata Euis.

Euis pun berangkat bersama dengan rekan seprofesi korban untuk melihat jenasah yang sedang diautopsi di rumah sakit menjelang siang.

"Saya bertemu terakhir hari Sabtu kemarin saat Vaksinasi di Desa Mande," katanya.

Euis mengaku sedih dan terpukul kehilangan sosok perawat yang periang tersebut.

"Iya saya kaget sekaligus terpukul mendengar kabar ini," kata Euis.

Tetangga dan kerabat berdatangan ke rumah Imas Mulyani (40), bidan di Cianjur yang tewas ditusuk suaminya.
Tetangga dan kerabat berdatangan ke rumah Imas Mulyani (40), bidan di Cianjur yang tewas ditusuk suaminya. (Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin)

Begini Penuturan Sepupu Korban

Sepupu bidan di Cianjur yang tewas dibunuh suami, Aji Digjaya (30), menduga motif sementara pelaku tega menghabisi istrinya sendiri karena tak terima dicerai.

Korban diketahui bernama Imas Mulyani (40).

"Pas Lebaran kemarin sempat kumpul, korban sempat menerima ancaman karena mengutarakan ingin mencerai suaminya," ujar Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).

Aji tak mengira sepupunya akan menjadi korban di tangan suaminya sendiri.

"Saya sempat arahkan untuk laporan karena sempat ada ancaman, namun Imas mengatakan tak perlu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bidan di Cianjur tewas ditusuk suami saat sedang praktik.

Peristiwa ini terjadi Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berikut kronologi peristiwa memilukan ini.

Peristiwa ini terjadi Senin (24/5/2021) pukul 05.00.

Saat itu bidan bernama Imas Mulyani (40) tengah memeriksa pasiennya.

Ia memeriksa pasien di tempatnya praktik yang ada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Kronologi Bidan di Cianjur Tewas Ditusuk Suami Saat Praktik, Darah Menggenang & Pelaku Serahkan Diri

Menurut seorang saksi mata, Anggi (20), yang masih berkerabat dengan korban mengatakan, korban sedang memeriksa pasien sekitar pukul 05.00 WIB.

Kemudian datang suami korban yang berinisial KJ.

KJ diketahui datang membawa pisau.

Pelaku langsung masuk ke ruangan pemeriksaan.

KJ lalu menusukkan pisau ke perut korban.

Imas mengalami luka robek di perut bagian kiri.

Hingga akhirnya Imas Mulyani meninggal di ruang kerjanya akibat kehabisan darah.

Belum diketahui secara pasti motif dari pembunuhan tersebut.

Setelah melakukan penusukan, sang suami langsung menyerahkan diri ke Polsek Bojongpicung.

Kasusnya kini tengah dalam penyelidikan kepolisian.

"Tidak lama kemudian, tersangka menyerahkan dirinya ke Polsek Bojongpicung, dan kini kasusnya ditangani Polsek Bojongpicung," ujar Anggi.

Dari video yang didapat Tribun Jabar, terlihat korban sudah meninggal dunia.

Ia mengenakan daster warna kuning dan terbaring.

Di lantai terlihat genangan berwarna merah yang diduga darah.

Baca juga: BREAKING News, Bidan di Cianjur Tewas Ditusuk Suami, Saat Periksa Pasien Suami Masuk Bawa Pisau

KJ (50) tersangka penusukan terhadap istri sendiri rupanya sudah merencanakan niat sadisnya untuk menghabisi sang istri Imas Mulyani (40).

Senin (24/5/2021) KJ sudah membawa pisau dan langsung menusuk perut bagian kiri korban di tempat praktiknya yang berada di samping rumahnya.

"Korban ditusuk bagian kiri perutnya, hingga korban kehabisan banyak darah," ujar Aji Digjaya (30) sepupu korban saat dihubungi melalui telepon.

Baca juga: Seorang Bidan di Cianjur Tewas Ditusuk Suaminya Sendiri Saat Memeriksa Pasien, Ini Kronologinya

Baca juga: Sule Ngaku Mulai Sepi Job, Hanya Ngisi 1 Program TV, Tawarkan 1,7 Hektar Tanah ke Raffi Ahmad

Aji mengatakan, setelah menusuk perut sang istri hingga sang istri tak berdaya, KJ lalu menghampiri anak bungsunya yang masih duduk di bangku kelas III SMP.

"Ia pamit sama anak bungsunya, katanya ia mau dipenjara, lalu KJ mendatangi Polsek Bojongpicung untuk menyerahkan diri," kata Aji.

Aji mengatakan, dari pernikahan dengan korban tersangka dikaruniai dua orang anak.

Kerabat terlihat mulai mendatangi rumah duka di Desa Mekarwangi, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved