Bakal Dibangun Menara Kujang Sapasang di Jatigede, Tapi Tuai Pro Kontra, Berikut Penjelasan Bupati

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Munir merespon adanya pro kontra terkait rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang atau Kujang Kembar

Editor: dedy herdiana
Istimewa
Desain Menara Kujang Sapasang dan masjid di objek wisata Panenjoan, Kabupaten Sumedang. Rencana pembangunannya menuai pro kontra, berikut penjelasan Bupati Sumedang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Munir merespon adanya pro kontra terkait rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang  atau Kujang Kembar dan penunjangnya yang akan dibangun di Obyek Wisata Panenjoan, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.

Sebelumnya, pembangunan menara Kujang Sapasang beserta masjid dan jembatan itu akan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dengan anggaran dari bantuan Gubernur Jabar sebesar Rp 100 miliar hingga akhirnya menuai kritik dari masyarakat karena biayanya dinilai terlalu besar.

Dony mengatakan, pemerintah tidak bisa memilih antara penanganan Covid-19 dan masalah pembangunan, karena keduanya harus tetap berjalan terutama penanganan Covid-19 yang tetap menjadi proritas, sedangkan pembangunan menara untuk pemulihan ekonomi.

Baca juga: Silaturahmi Lebaran Batal, Pemotor Bonceng 3 Orang Alami Kecelakaan di Jatigede Sumedang, Tiga Tewas

Baca juga: Heboh, Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan di Tumpukan Sampah Waduk Jatigede

Baca juga: Air Waduk Jatigede di Wado Sumedang Surut, Puing Bangunan Muncul Lagi ke Permukaan

Dengan demikian, kata Dony, pembangunan Menara Kujang Sepasang beserta penunjangnya ini akan tetap berjalan, begitupun dengan masalah penanganan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Ini anggarannya kan dari provinsi, saya yakin penanganan pandemi Covid-19 juga dialokasikan terus, banyak dan bahkan bisa triliunan juga, tetap prioritas ke Covid-19. Sekarang ada sebagain kecil untuk menara Kujang Sapasang, jembatan dan masjid," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di Gedung Negara, Senin (24/5/2021).

Dony memastikan, bahwa anggaran Rp 100 miliar itu bukan untuk pembangunan menara Kujang Sapasang saja, tetapi anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan penunjangnya seperti masjid dan jembatan.

Baca juga: KONDISI Nenah Warga Majalengka yang Dituntut Hukuman Mati di Dubai, Sang Kakak:Kurus, Kerap Disiksa

Baca juga: Gerhana Bulan Total Bersamaan dengan Hari Raya Waisak 26 Mei 2021, Terjadi 195 Tahun Sekali

Biaya untuk pembangunan menara, kata Dony, kurang lebih hanya membutuhkan anggaran Rp 23 miliar dan sisanya untuk pembangunan masjid dan jembatan yang saling berkaitan dengan menara Kujang Sapasang tersebut. 

Terkait pembangunan ini, kata Dony, sudah direncanakan dengan matang dan dibahas sejak tahun 2020, bahkan sudah masuk siklus perencanaan anggaran hingga disahkan di tingkat provinsi, sehingga semua tahapan dipastikan sudah dilalui dan saat ini tinggal melakukan eksekusi.

"Jadi sudah ketok palu di sana, bahwa alokasi bantuannya masuk ke Sumedang. Kalau masalah (pembangunan) disaat pandemi Covid-19, saya pikir sudah ada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," katanya.

Baca juga: Cinta Terlarang di WC Sekolah, Pak Guru Sudah Beristri & Punya Anak, Ngaku Cinta pada Cewek 16 Tahun

Baca juga: TERUNGKAP 109 Karyawan Pabrik di Kabupaten Bandung Positif Covid-19 Usai Lebaran, Ini Kata Disnaker

Ia mengatakan, rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang ini bermula saat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumedang pada tahun 2020 lalu, kemudian melihat bahwa Jatigede memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata.

"Karena kalau dikembangkan menjadi pariwisata bakal mengembangkan ekonomi masyarakat Sumedang. Kemudian kalau sudah berkembang akan banyak menciptakan lapangan pekerjaan dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat," ucap Dony.

Dengan demikian, kata Dony, jika pariwisata dan perekonomian sudah berkembang, nantinya akan bermanfaat bagi orang terkena dampak (OTD) pembangunan Waduk Jatigede.

"Jadi dengan wisata ini, setidaknya bisa menjadi pemulihan ekonomi untuk kedepannya di Kabupaten Sumedang," katanya.

Baca juga: SOSOK Bidan Imas Asal Cianjur Dimata Kepala Puskesmas yang Langsung Terpukul saat Tahu Imas Dibunuh

Baca juga: Kota Cirebon Jadi Satu-satunya Daerah Berstatus Zona Merah di Jawa BArat, Ini Kata Wali Kota

Baca juga: PENGAKUAN Guru SD yang Kepergok Berduaan Dengan Cewek 16 Tahun di Kamar Mandi Sekolah: Jatuh Cinta

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved