Warga yang Diduga Menganut Aliran Sesat Diimbau untuk Kembalikan Warna Rambut ke Semula
Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kepada warga mengenai dugaan ritual yang dilakukan setiap Jumat dengan semedi atau menyendiri di hutan.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril M
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mengaku kegiatan pembinaan dan pencegahan yang dilakukan terhadap sembilan warga yang diduga menyimpang karena rasa khawatir untuk pencegahan.
Arifin selaku kepala BPD Desa Bojong mengatakan pencegahan dan pembinaan dilakukan agar sembilan warga yang telah mengucap dua kalimat syahadat tak membuat permasalahan di kemudian hari.
"Kami tuntun kembali hal ini karena rasa sayang kami selaku pemerintah kepada warganya, kami tuntun kembali ke jalan yang benar dan tak membuat masalah baik di lingkungan maupun di umum," ujar Aripin ditemui di bale desa Bojong, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: UPDATE Dugaan Aliran Sesat di Cianjur, Sejumlah Warga Dibina dan Dituntun Kembali Ucap Syahadat
Baca juga: Ini Pengakuan Warga Cianjur yang Diduga Ikut Aliran Sesat dan Menyimpang, Malas Puasa dan Salat
Aripin mengatakan, beberapa hal ke depan juga akan dilakukan pendampingan dan pembinaan.
"Kebetulan ini hari Jumat jadi dari ulama akan melakukan pendampingan kepada mereka untuk melaksanakan salat Jumat," kata Aripin.
Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kepada warga mengenai dugaan ritual yang dilakukan setiap Jumat dengan semedi atau menyendiri di hutan.
Hal lain, kata Aripin, Kepala Desa juga mengimbau untuk mengembalikan warna rambut ke semula agar tak menjadi ciri khas lagi.(fam)
