Ini Pengakuan Warga Cianjur yang Diduga Ikut Aliran Sesat dan Menyimpang, Malas Puasa dan Salat

warga Desa Bobojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mengaku khilaf tak melakukan kewajiban salat lima waktu

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin
warga Desa Bobojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mengaku khilaf tak melakukan kewajiban salat lima waktu dan salat Jumat, Jumat (21/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - DJ (50), seorang warga Desa Bobojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mengaku khilaf tak melakukan kewajiban salat lima waktu dan salat Jumat.

Ia juga mengaku malas melakukan kewajiban puasa saat bulan Ramadan.

Hal tersebut terungkap saat Majelis Ulama Indonesia Desa Bojong melakukan pembinaan dan pencegahan kepada sembilan warga yang diduga menyimpang.

Pembinaan dilakukan di aula Desa Bojong, Jumat (21/5/2021). Pembinaan dan pencegahan berlangsung selama hampir satu jam lebih oleh tim yang telah dibentuk pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Selesai dilakukan pembinaan dan pencegahan, serta ucapkan deklarasi dan dua kalimat syahadat, beberapa warga yang telah kembali ke ajaran Islam yang baik dan benar enggan untuk diwawancara.

Sekretaris MUI H Insan Budiman membenarkan jika mereka pada dasarnya hapal masalah keagamaan.

"Mereka menyadari kekhilafan adapun lebih jauh setelah kami konfirmasi dan kami tanyakan ternyata mereka mengaku tak bisa melaksanakan salat hanya malas dan jenuh," kata Insan.

Insan mengatakan, adapun untuk kegiatan di hutan mereka mengaku hanya refreshing dan tak melakukan ritual apapun.

Baca juga: UPDATE Dugaan Aliran Sesat di Cianjur, Sejumlah Warga Dibina dan Dituntun Kembali Ucap Syahadat

Baca juga: Kelompok Aliran Sesat di Cianjur, Setiap Anggota Rambutnya Harus Dicat Merah, Tidak Wajibkan Shalat

Menangis

Ketua MUI Desa Bojong KH Aceng Japar Sodik tak bisa menahan air matanya saat sembilan warga yang diduga menyimpang mengikuti aliran sesat kembali mengucap dua kalimat syahadat di Musala Desa Bojong, Jumat (21/5/2021).

Air mata pun berlinangan di wajah Aceng, ia berdoa agar sembilan warga yang diduga menyimpang ditetapkan hatinya untuk kembali memeluk ajaran Islam.

"Saya bangga menyaksikan ini, pesan saya harus ikhlas karena ini bakal mengikat di dunia dan hari akhir," kata Aceng.

Aceng mengatakan, ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama untuk berkumpul hari ini untuk menyaksikan gelaran acara dari awal sampai.

"Insyaallah yang hadir di sini dimuliakan Allah SWT, semua menjadi saksi di dunia dan di akhirat," ujar Aceng.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved