Bambang Jalan Kaki dari Ciamis ke Sumedang Demi Bisa Bertemu dengan Ibunya di Kampung Halaman

Bambang seorang perantau di Ciamis nekat berjalan kaki menuju kampung halaman di Sumedang.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Bambang tersenyum saat kembali meneruskan perjalanan menuju Sumedang berjalan kaki, setelah beristirahat di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Berbagai cara ditempuh pemudik agar bisa sampai kampung halaman di tengah larangan mudik oleh pemerintah.

Tak bisa naik kendaraan umum karena berhenti beroperasi, seorang perantau di Ciamis nekat berjalan kaki menuju kampung halaman di Sumedang.

"Saya terpaksa jalan kaki karena ingin mudik. Sebenarnya mau naik kendaraan umum tapi tidak ada," kata pemudik yang berjalan kaki, Bambang Irianto, saat tepergok tengah jalan kaki di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5) siang.

Baca juga: Cerita Mudik Jalan Kaki Ternyata Bohong, Keluarga Masitoh Sengaja Hidup di Jalan Demi Bisa Hidup

Baca juga: Pemuda Tewas Tragis Ditabrak dan Diseret Sejauh 8 KM oleh Pengendara Vios, Pelaku Melarikan Diri

Bambang tersenyum saat kembali meneruskan perjalanan menuju Sumedang berjalan kaki, setelah beristirahat di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021).
Bambang tersenyum saat kembali meneruskan perjalanan menuju Sumedang berjalan kaki, setelah beristirahat di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021). (Istimewa)

Bambang mengaku gelisah ketika pemerintah melarang mudik Idul Fitri 1442 H.

Padahal ia sudah rindu kampung halaman, terutama bertemu orang tua yang sudah berusia tua.

"Biasanya kami mudik naik bus jurusan Tasikmalaya-Subang via Sumedang. Tapi tidak beroperasi karena larangan mudik," kata Bambang.

Karena tak ada kendaraan umum, Bambang pun bermusyawarah dengan keluarganya.

Walhasil, Bambang memutuskan mudik sendiri berjalan kaki.

"Bukan jalan kaki sepenuhnya. Kalau ada kendaraan umum yang lewat pasti naik," ujar Bambang.

Namun sejak berangkat dari Ciamis pagi hari, Bambang belum menemukan satu pun kendaraan antarkota melintas.

Akhirnya ia terus jalan kaki dan siang harinya baru sampai Gentong.

Bambang mengaku cukup kelelahan.

Baca juga: Pemudik Tewas Kecelakaan di Jalur Pantura Indramayu, Motor Oleng Menabrak Median dan Tiang Listrik

Baca juga: Bill Gates Curhat ke Temannya, Ungkap Tak Ada Cinta dalam Pernikahannya dengan Melinda

Ia hanya mengandalkan sandal jepit untuk berjalan kaki. 

Untuk melindungi diri dari panas terik matahari, ia mengenakan jaket dan sesekali pakai topi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved