Ribuan Pemudik Lolos dari Penyekatan

BREAKING NEWS - Lolos Dari Subang, Ribuan Pengendara Motor Kini Padati Jalur Pantura Indramayu

Para pemudik itu menggunakan sepeda motor untuk menuju kampung halamannya masing-masing.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Pemudik saat melintas di Jalur Pantura Indramayu, Rabu (12/5/2021) dini hari. 

Ia mengetahui adanya jalur tikus ini setelah mengikuti rombongan pemudik yang ada di depannya.

"Tahun kemarin dilarang mudik, masa tahun sekarang juga dilarang, kasian orang tua pengen ketemu," ujar dia.

Pantauan Tribuncirebon.com di Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol, arus kendaraan masih mengular panjang memadati Jalur Pantura.

Seperti diketahui pada malam hari ini merupakan puncak arus mudik.

Menurut warga setempat, Edi (36) mengatakan, kepadatan arus lalu lintas sudah terjadi sejak pukul 21.00 WIB malam tadi.

"Tapi ramai-ramainya baru sekarang, tadi mulai jam 1 malaman," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Hingga pukul 03.00 WIB, arus lalu lintas di Jalur Pantura Indramayu masih terus dipadati pemudik.

Tampak dari kejauhan, antrean kendaraan masih mengular panjang.

Dari penelusuran Tribun, dengan menyusuri  jalur tikus pemudik lewat Jalan Nasional Pantura, dimulai dari Karawang hingga Subang pemudik sudah bisa lolos dari dua pos penyekatan.

Situasi di jalur tikus diwarnai euforia warga sekitar yang banyak memberikan dukungan terhadap pemudik baik melalui poster-poster maupun pengeras suara yang mendoakan keselamatan para pemudik.

Diawali dari Kampung Cikalong Kabupaten Karawang, pemudik menyusuri perkampungan dan hingga ke Kampung Krajan Kabupaten Subang yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Karawang.

Jalan yang dilalui tidaklah mudah, selain jalanan perkampungan, para pemudik juga harus melintasi jalur gelap di tengah persawahan jalanan juga licin berbatu.

Astri (24), pemudik asal Jakarta tujuan Sidoarjo Jawa Timur, mengungkap jalur tersebut memang terbilang jalanan yang rusak, tapi jalur tersebut diakuinya cukup membantu untuk menghindari pos penyekatan.

"Saya seneng sih merasa terbantu, tahu sendiri lewat penyekatan ribet banget periksa surat ini itu tetep aja disuruh balik," ujar Astri ketika diwawancara Tribun di jalur tikus pantura, Kampung Cikalong, Jatisari Kabupaten Karawang, Rabu dini hari (12/5/2021).

Astri mengungkap ia tak keberatan jika harus memberi uang sedekah untuk warga sekitar yang perkampungannya hendak ia lalui.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved