Viral

Cerita Seorang Ibu Gaptek Rajin Kirim Surat untuk Putranya di Perantauan, Sang Anak Kerap Menangis

Hal itu diceritakan oleh pria bernama Kelana Wisnu Sapta Nugraha yang rutin menerima surat dari Ibunya yang tak bisa memakai ponsel.

Editor: Mumu Mujahidin
(Twitter.com/@kelanawisnu)
Viral di Twitter kisah haru seorang ibu yang rutin kirim surat pada anaknya karena tidak bisa memakai ponsel. 

"Sama (seperti) beberapa tahun sebelumnya, lebaran ini kami bertemu lagi lewat surat yang tak punya alamat," ungkapnya.

Sontak, cerita haru dari @kelanawisnu yang mengungkap kesetiaan ibunya mengirim surat, viral di media sosial.

Akun @kelanawisnu juga ikut berterima kasih atas respons positif yang diterimanya.

Bahkan, di akhir utasnya, akun @kelanawisnu mengungkap perjuangan sang ibu yang membuatnya bangga.

"Hidup ibu saya berubah drastis saat masih umur 11, pada 1965, sejak saat itu ia membiayai 10 adiknya dan lalu 6 anaknya," katanya.

Viral di Twitter kisah haru seorang ibu yang rutin kirim surat pada anaknya karena tidak bisa memakai ponsel.
Viral di Twitter kisah haru seorang ibu yang rutin kirim surat pada anaknya karena tidak bisa memakai ponsel. (Twitter.com/@kelanawisnu)

Hingga Senin (10/5/2021), cerita tersebut telah diretweet sebanyak lebih dari 7 ribu kali.

Cerita tersebut juga disukai lebih dari 50 ribu kali dan mendapat ribuan komentar dari warganet.

Banyak warganet yang ikut terharu dengan aksi sang Ibu yang tetap rutin menghubungi anaknya melalui surat.

Ada juga dari warganet yang ikut menceritakan pengalaman serupa.

"Gatau kenapa pesan yg ditulis melalui surat selalu bikin nyesss, baca surat sambil ngebayangin pengirimnya sedang ada d hadapan kita. Rindu, tp mau gimana lagi. Sehat" buat ibunya :')," tulis akun @iniaini25.

"Pas kecil, ibuk kalo mau keluar jg sering nulis surat gini sm ditinggalin duit di atas meja, krn gamau ganggu aku tidur. bangun2 baca suratnya sering nangis takut ibuk ga pulang2," kata akun @bbymariin.

"Ini tumpukkan surat dari Bapak & Ibu sewaktu Bapak dulu jadi TKI di Jepang. Banyak surat yg tidak sampai. Butuh waktu setidaknya satu bulan pengiriman dari Jepang. Ibu ngasih ini ke aku 2013 silam pas Bapak berpulang. Dari surat-surat ini aku paham betapa berartinya sebuah kabar," ujar akun @gerutlazuardi.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Surat dari Sang Ibu

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved