Kabar Selebritis

Sapri Pantun Dikabarkan Wafat, Sempat Dirawat Karena Gula Darah Tinggi, Ruben Onsu : Selamat Jalan

Komedian Sapri Pantun dikabarkan meninggal dunia, Senin (10/5/2021). Kabar duka tersebut turut disampaikan presenter Ruben Onsu

Kolase Wartakota dan Instagram
Komedian Sapri Pantun dikabarkan terbaring lemah di ICU, sederet rekan artis panjatkan doa untuk kesembuhan. 

TRIBUNCIREBON.COM- Komedian Sapri Pantun dikabarkan meninggal dunia, Senin (10/5/2021).

Kabar duka tersebut turut disampaikan presenter Ruben Onsu melalui akun Instagramnya.

Baru-baru ini, Ruben Onsu mengunggah foto Sapri Pantun di akun Instagramnya.

Dalam keterangan postingannya, Ruben Onsu menyampaikan kabar duka.

"Selamat Jalan saudaraku @sapri_pantun

semoga diberikan jalan yg lapang, di maafkan segala kesalahan nya, keluarga yg di tinggalkan di berikan

kesabaran dan ketabahan," tulis Ruben Onsu dilansir dari Tribunnewsbogor.com.

Baca juga: Sapri Pantun Dirawat Karena Gula Darah Capai 1100, INI Yang Terjadi Jika Gula Darah Terlalu Tinggi

Sebelumnya, Raffi Ahmad dan Ruben Onsu menggalang donasi untuk membantu Sapri Pantun yang tengah dirawat.

Komedian Sapri Pantun dirawat di rumah sakit karena kadar gulanya yang sangat tinggi.

Dalam akun Instagramnya masing-masing, Raffi dan Ruben mengajak para followers-nya berdonasi atau mendoakan Sapri. 

"Semangat bang @sapri_pantun. Ayo teman mohon doa dan bantuannya untuk Bang Sapri," tulis Raffi seperti dikutip Kompas.com dari akun @raffinagita1717, Senin (10/5/2021).

Sementara itu Ruben Onsu mengucapkan terima kasih untuk teman-temannya yang sudah berdonasi atau berdoa untuk Sapri Pantun.

"Terima kasih teman-teman atas bantuannya untuk @sapri_pantun," tulis Ruben. B

Sejak awal sakit, Ruben Onsu memang menjadi orang yang memberikan respons cepat untuk pengobatan Sapri Pantun.

Dolly, adik Sapri, bahkan sampai menangis terharu karena Ruben sigap dalam urusan membantu kakaknya.

Diberitakan sebelumnya, Komedian, Sapri Pantun sempat dilarikan ke rumah sakit karena diabetes.

Kadar gula darah Sapri Pantun tenyata mencapai 1100.

Dilansir dari Tribunnews.com, Ilyas, sang adik, mengatakan Sapri Pantun kondisinya kala itu sudah sangat lemah ketika dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Gejala-gejala Gula Darah Terlalu Tinggi, Bisa Picu Kebutaan Hingga Gagal Ginjal, Penting Diketahui

"Cuma yang saya tahu kalau kata adik ipar, memang kondisinya sudah lemas, sudah gitu rasa sakit itu dia lawan," kata Ilyas yang ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Tangerang, Kamis (6/5/2021).

"Awalnya ada di rumah, terus dilarikan ke RS Binraro. Dari hasil pemeriksaan tuh sangat parah. Dokter merujuk bang Sapri ke Rumah Sakit Sari Asih ini," tambahnya.

Baca juga: INI Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kadar Gula Darah Terlalu Tinggi, Waspadai Juga Gejalanya

Setelah di Rumah Sakit Sari Asih, Ilyas menyebut hasil pemeriksaan dokter adalah gulanya sangat tinggi mencapai sekitar 1100.

"Karena gulanya tinggi jadi bikin dia (Sapri) ngedrop. Terus juga kecapean," ucapnya.

Mengenai riwayat penyakit, Ilyas menyebut kalau Sapri pernah mengidap sakit paru-parj dan gula. Beberapa tahun lalu sempat menjalani pengobatan intensif sampai membaik dan badannya gemuk.

"Tapi saat ini ternyata masih ada gulanya, gulanya itu ada riwayat dari almarhum babeh, memang babeh ada riwayat gula yah," ungkapnya.

Namun, saat ini kondisi Sapri Pantun sudah menbaik. Ilyas mengatakan bahwa kakanya sudah bisa diajak berbicara normal walau dibantu dengan beberapa alat.

"Alhamdulilah kondisinya saat ini sudah mulai membaik, luar biasa sudah seperti biasa dan normal," ujar Ilyas. 

Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi dan tak terkontrol bisa saja membawa akibat yang membahayakan nyawa.

Hal apa saja yang mungkin terjadi akibat kadar gula darah tinggi? Bagaimana penanganannya yang tepat?

Dilansir Tribuncirebon.com dari HelloSehat, kadar gula darah sewaktu yang normal adalah di bawah 200 mg/dl. Namun, lebih bagus jika Anda menjaganya dalam rentang 70-150 mg/dl.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Buka Puasa dengan Kurma? Bahaya untuk Kesehatan atau Tidak?

Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl menandakan kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia).

Sementara, kadar gula darah disebut tinggi adalah nilai gula darah sewaktu berada di atas 200 mg/dl.

Jika kadar gula darah sudah lebih dari 240 mg/dl, bisa dikatakan kadar gula darah Anda sudah terlalu tinggi.

Apabila kadar gula darah sewaktu tinggi, sudah menyentuh angka lebih dari 300 mg/dl saat Anda cek dua kali berturut-turut, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena bisa menimbulkan akibat yang fatal.

Berikut ini gejala-gejala kadar gula darah tinggi dan dampaknya:

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Gula Darah dalam Tubuh, Konsumsi 4 Bahan Alami Ini Dijamin Ampuh

Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa terjadi saat tubuh tidak memiliki hormon insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik.

Akibat dari kondisi gula darah tinggi ini sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa. P

adahal glukosa diperlukan untuk menghasilkan energi dalam tiap sel tubuh. Alhasil, glukosa (gula) pun jadi tetap berada di aliran darah.

sakit atau mengalami infeksi, dan tidak banyak berolahraga atau bergerak aktif.

Gejala gula darah yang terlalu tinggi bisa ditandai dengan:

-Rasa haus atau kelaparan meningkat

-Sering buang air kecil

-Sakit kepala

-Kelelahan sampai ingin pingsan

-Penglihatan kabur

-Mual dan muntah

-Penurunan berat badan

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Jalani Puasa Ramadan, Ikuti Panduan Ini Agar Gula Darah Tetap Terkendali

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat gula darah terlalu tinggi
Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi sebenarnya bisa diobati dengan mudah hingga gula darah normal kembali.

Namun, jika Anda mengabaikan dan membiarkannya, terdapat beberapa komplikasi atau kondisi yang mungkin saja terjadi akibat kada gula darah tinggi, seperti:

-Infeksi pada gigi dan gusi

-Kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki

-Penyakit kardiovaskuler, seperti gangguan jantung

-Kerusakan pada ginjal atau gagal ginjal

-Kerusakan pembuluh darah pada retina mata, bisa mengakibatkan kebuataan

-Gangguan penglihatan seperti katarak dan galukoma

-Neuropati atau kerusakan saraf

-Gangguan pada tulang dan sendi

(Tribuncirebon.com/Mutiara)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved