10 Jam Pemudik Bawa Bajaj Jakarta-Kuningan, Ternyata Banyak Pemudik Pakai Bajaj Jadi Serasa Konvoi
Saat ditemui, Nur disela aktivitas di kampungnya, menceritakan, untuk perjalanan mudik tahun sekarang sengaja naik bajaj.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Aturan larangan mudik juga tak menyurutkan Darso sekeluarga untuk mudik ke Banyumas memakai kendaraan bajaj.
Baca juga: Sarnoto Nekat Mudik dari Cibubur ke Tegal, Berangkat Saat Sahur, Siang Sudah Lolos Sampai Indramayu
Baca juga: Beda dengan Jokowi, Wabup Garut Perbolehkan Tukang Cukur & Warga yang Tak Menetap untuk Mudik
Baca juga: INGAT! Selama Masa Larangan Mudik, Kendaraan Luar Daerah Dilarang Masuk Kabupaten Cirebon
Jika tidak memiliki surat keterangan hasil swab antigen, mereka wajib menjalani swab antigen yang telah disediakan di lokasi posko pengamanan secara gratis.
Hal menarik dilakukan Darso (50) bersama keluarga yang pulang ke kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah.
Darso bersama tiga orang keluarganya mudik menggunakan bajaj berwarna biru. Tampak barang bawaan memenuhi area dalam dan atap bajaj.
Laju kendaraan roda tiga itu mendadak berhenti saat melintasi Jalur Pantura Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Polisi Mulai Lakukan Penyekatan Larangan Mudik di Gerbang-gerbang Tol di Purwakarta
Baca juga: VIRAL Sopir Asal Indramayu Curhat Soal Larangan Mudik: Jangan Sampai Anak Istri Mati Kelaparan
Mereka dihentikan aparat Kepolisian Polres Metro Bekasi bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Bekasi yang tengah melakukan operasi pengetatan larangan mudik.
Petugas menghampiri dan menanyakan kelengkapan surat hasil swab antigen.
Mereka tidak memilikinya, sehingga diminta turun untuk menuju posko melakukan swab antigen gratis.
"Enggak punya pak, ya udah enggak apa-apa kita tes semua," ujar petugas.
Darso sekeluarga menjalani swab antigen. Mereka tampak tegang saat hidung dicolek oleh petugas kesehatan.
Selesai itu, mereka diminta menunggu hasilnya. Setelah sekira 15 menit hasil tes n keluar dan mereka dinyatakan non reaktif.
Mereka dipersilakan melanjutkan perjalanannya. Diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari ketika sampai di kampung halaman.
Kepada awak media, Darso menuturkan, pihaknya sudah mengetahui mengenai aturan larangan mudik. Oleh karena itu, dia sekeluarga melakukan perjalanan mudik lebih awal.
"Ya saya tahu larangan mudik, tapi kan kalau sebelum tanggal 6-17 Mei itu masih boleh. Makanya pergi sekarang," kata Darso.
Baca juga: Demi Mudik ke Kuningan, Warga Jakarta Nekat Sembunyi di Truk yang Ditutupi Terpal, Ketahuan Petugas
Baca juga: Jabar Keluarkan Surat Edaran Terkait Larangan Mudik untuk Batasi Mobilitas Antardaerah

Darso mengaku tak khawatir kedatangannya ke kampung halaman akan menyebarkan virus corona.