Ramadan 1442 H

Jual Kolang-kaling Selama 20 Tahun, Pedagan Asal Majalengka Ini Keluhkan Ramadan Tahun Ini Sepi

Pria yang sudah kurang lebih 20 tahun berjualan kolang-kaling ini keheranan, melihat lesunya penjualan kolang-kaling pada Ramadan tahun ini.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Kolang-kaling asli Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. Di Desa tersebut, mayoritas penghasilan warganya berasal dari berjualan kolang-kaling yang ditanam dari kebunnya masing-masing. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kolang-kaling sudah jadi langganan suguhan primadona di bulan Ramadan.

Sebab, banyak diminati sebagai menu berbuka.

Buntut dari hal itu, sewajarnya penjualan kolang-kaling melonjak tiap Ramadan.

Namun hal itu tidak terjadi pada tahun ini.

Penjualan kolang-kaling yang merosot dialami salah satu pedagang di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Iip Lutfirahma (52).

Pria yang sudah kurang lebih 20 tahun berjualan kolang-kaling ini keheranan, melihat lesunya penjualan kolang-kaling pada Ramadan tahun ini.

"Tidak terlalu ramai, pokoknya drastis menurun," ujar Iip saat ditemui di kios jualannya di pinggir Jalan Raya Maja-Talaga, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: Nathalie Holscher Kemarin Menangis, Enough, Im Done, Kini Mengaku Masih Sayang dan Mencintai Sule

Baca juga: Ibu Mertua Dicabuli Menantu, Tadinya Gak Tega Beri Tahu Anak, Takut Anak Cerai, Justru Lapor Polisi

Baca juga: HASIL Survei Indomatrik, Prabowo-Puan Maharani 27,85 Persen, Anies-AHY 15,55, Airlangga-Gus Ami 8,64

Tak tanggung-tanggung, penurunan jumlah penjualan kolang-kaling di kios berkisar 50-90 persen dari Ramadan tahun lalu.

Bila Ramadan 2020 lalu masih bisa mencapai satu 100 ton, kini paling mentok hanya tak lebih dari 10 ton dalam kurun waktu dua bulan.

"Ya dikalkulasikan selama dua bulan sebelum puasa hingga lebaran pada tahun lalu sama tahun ini beda banget. Sekarang jual 10 tahun saja sudah untung," jelas dia.

Iip menyampaikan, penjualan masih bisa terbantu dengan adanya pelanggan tetap dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Misalnya saja, Iip akan mengirim sebanyak 2 ton ke Cirebon pada pekan depan.

"Ya masih ada beberapa yang beli banyak misal hari Minggu besok saya mau ngirim ke Cirebon sebanyak 2 ton. Tapi dibanding tahun lalu, turun drastis," ucapnya.

Harga kolang-kaling tengah naik di Ramadan tahun ini.

Dari awalnya Rp 10.000 per kg jadi Rp 12.000-15.000 per kg.

Namun nyatanya, belum cukup menutup penurunan omzet yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Kendati demikian, Iip mengaku tidak akan menutup dagangannya.

Ia berdalih meski penjualan menurun, setidaknya dagangan masih laku untuk menutup kebutuhan sehari-hari.

"Buat muter saja, gak ada pilihan lain," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved