PPP Majalengka Sambut Baik Wacana Pembentukan Partai Poros Umat Islam, Siapkan Kader Terbaik

Wacana pembentukan koalisi poros partai umat Islam disambut baik oleh berbagai pihak.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Wakil Ketua Komisi II DPRD Majalengka, M Fajar Sidiq. 

Bahkan, menurutnya, poros partai islam sudah dibicarakan saat melaunching Masyumi Reborn dan bahkan saat dirinya masih di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia ingin poros partai islam juga masuk ke ranah legislatif.

Namun, dirinya memahami gagasan poros partai umat islam ini sulit dilakukan. Dia ingat dulu saat di PPP, gagasan ini pernah dibuat bersama Hasyim Muzadi dan Din Syamsudin.

"Susahnya itu masing-masing punya kepentingan sektoral, kepentingan partai," katanya.

Menurutnya, untuk mengesampingkan ego sektoral di poros partai islam, semua tokoh partai islam harus saling bersilaturahmi.

"Ini harus dibina terus menerus, tidak bisa instan. Kalau instan justru kepentingan sektoral yang muncul. Itu sah-sah saja, tapi kepentingan sektoral harus dirumuskan menjadi kepentingan bersama," katanya.

Maka itu, dia meyakinkan kehadiran Partai Masyumi Reborn bukan sebagai ancaman dari partai-partai islam lainnya.

"Mari kita duduk membangun grand koalisi yang besar untuk kepentingan umat. Masyumi akan mendorong itu, dan kami melarang betul untuk memfitnah dan menjelekkan. Partai-partai islam itu sahabat kita dan sparing partner kita," pungkasnya.

Partai Ummat Heran

Sementara Partai Ummat heran dengan wacana poros partai islam dalam Pemilu 2024.

Penggagas Partai Ummat yang juga loyalis Amien Rais, Agung Mozin menilai bagus-bagus saja ada wacana poros partai islam.

Namun, Agung justru heran bahwa saatnya partai islam saat ini saja tidak jelas apakah membela kepentingan umat atau tidak.

Dia menduga jangan-jangan poros partai islam dibuat sebab ke depan partai-partai tersebut kemungkinan besar akan ditinggalkan para pendukungnya.

"Dia melihat gelagat dari survei di mana PPP atau partai-partai yang mengatasnamakan islam tapi tidak pernah bersuara untuk islam sudah mulai ditinggalkan pendukungnya. Ini bentuk kepanikan," tambahnya.

Mengklaim sebagai partai yang menampung aspirasi umat islam, Agung meyakini pada 2024 nanti, yang akan berhadapan justru adalah Partai Ummat melawan PDIP.

"Orang-orang lagi melihat, ada enggak di dalam perjalanan pemerintahan Jokowi ini partai islam memihak kepada umat islam. Enggak ada! Ada juga PKS juga berselancar, tapi masih lumayan dibandingkan dengan yang lain, saya menyebutnya (PKS) seperti oposisi," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved