Abah Sarji Banjir Bantuan dari PT PBB dan Dedi Mulyadi, Kini Saungnya Mirip Basecamp Persib Bandung

Wajah Abah Sarji terlihat senang saat berbincang itu menyebut bahwa usaha mendoakan untuk kemenangan Persib Bandung saat berlaga

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Abah Sarji Banjir Bantuan Mulai Televisi dan Perangkat Rumah Tangga hingga Jersey Persib 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Saung Abah Sarji (102), warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan Jawa Barat terlihat dibanjiri bantuan.

Di sana terlihat ada sebuah unit televisi dan perangkat antena serta peralatan rumah tangga lainnya.

"Kalau tV sama antena ini datang dari orang yang mengaku atas nama Dedi Mulyadi bekas Bupati Purwakarta dan perangkat seperti kasur, lemari hingga kaos Persib itu dari pengurus Persib," ungkap Abah Sarji di sela penerimaan bantuan dari Rizki sekaligus perwakilan PT. PBB, Minggu (18/4/2021).

Wajah Abah Sarji terlihat senang saat berbincang itu menyebut bahwa usaha mendoakan untuk kemenangan Persib Bandung saat berlaga tidak pernah putus.

Baca juga: Abah Sarji Warga Kuningan yang Sering Lihat Hantu, Punya Tempat Baru & Ternyata Suka Doakan Persib

"Semua milik Allah, kita berdoa kepada Allah untuk kemenangan Persib," kata Abah Sarji yang kerap melihat arwah gentayangan di kawasan Tempat Pemakaman Umum desa setempat.

Jelang laga Persib Bandung babak berikutnya di Piala Menpora, kata Abah Sarji mengklaim bahwa hitungan buhun posisi Persib dipastikan menang.

"Namun semua jangan takabur dulu. Usaha tetap dan untuk pemain jangan sampai terpancing emosi saat berlaga," ungkap Abah Sarji saat bareng Manajemen PT PBB, yakni Rizki.

Baca juga: Abah Sarji Bisa Capai 102 Tahun, Sang Istri Bongkar Rahasia Suami Sulit Mati, Ilmu Batara Karang?

Menurutnya bahwa hitungan buhun itu berdasarkan hari sekarang, yaitu Minggu Pahing dan hal ini menjadi patokan dalam pengharapan untuk kemenangan Persib di laga mendatang.

"Iya kita lihat permainannya saja. Dan kepada pemain itu tetap berdoa dan membacakan solawat serta dua kalimat syahadat. Kemudian saat mau ke lapang pertandingan itu harus injak bumi tiga kali," ujar Abah Sarji lagi.

Di tempat yang sama Rizki perwakilan PT PBB kepada Tribuncirebon.com mengatakan, kunjungan langsung dari Bandung ini merupakan bentuk silaturahmi dan melihat Abah Sarji sangat terinspirasi.

Terlebih dengan keterbatasannya itu tidak membuat patah semangat mendukung Persib Bandung.

Kami sangat terinspirasi dan tadi ada beberapa bantuan langsung kami berikan. Seperti lemari, bantal, kasur busa serta penyematan Jersey Persib yang dikenakan langsung Abah Sarji," ungkap Rizki. 

Baca juga: Siti Aliyah Mojang Indramayu Lolos Ajang Rising Star Dangdut Indonesia, Dapat Dukungan Penuh Bupati

Baca juga: Ungkap Sering Dibully, Lesti Menangis saat Gilang Dirga Interogasi soal Hubungan dengan Rizky Billar

Baca juga: Bobotoh Cantik Ini Optimis Persib Menang 3-1 atas PS Sleman di Semifinal Piala Menpora 2021

Rahasia Abah Sarji Bisa Berusia 102 Tahun

Usia Abah Sarji sudah lebih dari 100 tahun. Tepatnya 102 tahun. Warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat itu disebut-sebut susah mati.

Apakah Abah Sarji punya ilmu Batara Karang yang konon katanya bikin susah mati?

Istri Abah Sarji, Juinah (74) membongkar rahasia kekuatan Abah. Saat ditemui di saung Abah Sarji di lokasi Tempat Pemakaman Umum desa setempat, Juinah menceritakan perihal ilmu kanuragan yang pernah dipelajari Abah sehingga bisa punya kekuatan fisik dan dikarunia usia panjang.

"Abah ini dulu punya amalan yang telah bersatu dalam jiwa raganya. Amalan itu kaya  Ajian Perkasa," ungkap Juinah, Jum'at (26/3/2021).

Juinah mengatakan awal diketahuinya Abah Sarji memiliki ajian perkasa itu telah dibuktikan dengan beberapa cara untuk mengobati alias mengusir ajian yang menempal pada tubuh Abah Sarji.

"Makanya Abah panjang umur itu punya amalan aji perkasa.

Suatu ketika pernah dilakukan upacara menetralkan atau membuang dengan cara memandikan Abah ini menggunakan air beras ketan item dan persyaratan lainnya pun pernah dicoba. Namun usaha itu tidak berhasil malah bisa lihat langsung kondisi kesehatan Abah Sarji," ungkapnya.

Kehebatan serta ketangguhan Abah Sarji, kata Mak Juinah, sewaktu muda bawa barang dengan berat satu kuintal itu sudah terbiasa.

Selain itu, Abah Sarji sebagai petani desa juga kuat menggarap luas lahan persawahan milik orang.

"Dulu banyak orang nyuruh garap sawah dan itu semua dilakukan Abah Sarji. Bawa gabah satu kuintal itu mah sambil lari," ungkapnya.

Abah Sarji pun mengakui ia memang memiliki amalan atau aji perkasa yang menempel sejak zaman pra kemerdekaan. "Abah dulu ikut perang melawan penjajah dan pemberontakan," ungkap Abah.

Semasa perang melawan penjajah baik Belanda maupun Jepang, kata Abah Sarji mengaku hanya menggunakan potongan bambu dengan ukuran tidak lebih dua meter dengan ujung telah diruncingkan terlebih dahulu.

"Waktu perang dulu bawa bambu runcing. Itu tidak mudah begitu saja, karena yang dilawan bersenjata lebih bagus dari kita. Jadi saat bawa bambu runcing itu kita sebelumnya wiridan rajin dengan amalan ibadah puasa juga," ungkapnya. 

Saat Muda Kuat Perkasa

Tidak ada yang menyangka, Abah Sarji yang kini sudah berusia 102 tahun dan tinggal di saung dekat kuburan kawasan TPU Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, ternyata saat muda adalah seorang lelaki kuat.

Hal itu diceritakan istri tercintanya, Juinah (74) saat ditemui Tribuncirebon.com di saung tempat tinggal Abah Sarji yang berada di dekat kuburan, Jumat (26/3/2021).

Tapi sekarang ini kata Juinah, Abah Sarji yang punya kisah horor itu hanya mau tinggal di saung dengan pakaian yang hanya mengenakan sarung saja, dan badan bagian atas hampir tidak pernah pakai pakaian.

Baca juga: Sudah Lama Tak Dilakukan, Abah Sarji yang Punya Kisah Horor Foto Bareng Istri yang Mulai Sembuh

Untuk makanan, lanjut Juinah, kebiasaan Abah Sarji harus tersedia air panas dan makanan serta kebutuhan lainnya.

"Kebutuhan itu sudah berjalan sejak Abah Sarji minta tinggal di saung," kata Juinah lagi.

Mengenai hubungan suami istri, Juinah mengaku sudah lama tidak melakukan lagi karena kondisi usia sudah pada tua.

Foto terkini Abah Sarji foto bareng istri, Juinah
Foto terkini Abah Sarji foto bareng istri, Juinah (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

"Lah, buat gituan udah nggak. Kalau waktu muda bapaknya ( Abah Sarji) itu lelaki kuat segalanya," ujarnya.

Kekuatan Abah Sarji sewaktu muda memang tidak diragukan lagi, dan orang lain kalau lihat Abah pasti terpesona.

Apalagi saat itu posisi Mak Juinah dan Abah Sarji ini merupakan petani desa yang banyak menggarap lahan sawah dengan jumlah banyak.

Baca juga: Bersama 2 Anaknya, Ani Terpaksa Tidur di Emperan Jalan, Banjir Kiriman Sungai Cimanuk Belum Surut

"Nih, sewaktu muda mah, Abah itu kuat ngangkat dan manggil gabah satu kintal. Terus molah sawah itu dimana, jadi waktu ada yang nyuruh polah sawah itu pasti kami garap," kata Juinah.

Diakui Juinah, banyak orang yang datang ke rumahnya setelah kisah Abah Sarji ramai diberitakan.

"Semenjak terkenal karena berita, banyak yang datang. Mulai Ibu Bupati dan sudah tiga kali bidan juga sama datang," katanya.

Dituturkan Juinah, petugas kesehatan yang datang itu untuk memeriksa kondisi kesehatannya  yang memang saat itu menderita sakit.

Juinah mengatakan sebelumnya menderita sakit di kaki, sehingga ia hanya bisa terbaring lemas di kasur rumah yang lokasinya tidak jauh dari saung Abah Sarji.

"Tadinya saya sakit, semua kaki bareuh pada bengkak. Tapi setelah ada bidan datang itu memeriksa saya dan memberi obat. Sekarang sudah mulai sembuh. Obatnya sekarang masih ada dan saya minum sesuai anjuran bidan," kata Juinah lagi.

Ditanya soal kedatangan Istri Bupati Kuningan, Hj Ika Acep Purnama, Juinah menjawab bahwa Ibu Bupati datang bersama rombongan memberi paket sembako dan makanan ringan.

"Ibu Bupati ngasih kecap, minyak, beras dan kebutuhan Emak lainnya. Tadinya, Emak harus ke rumah sakit untuk dirawat, tapi gak mau. Sebab kalau di rumah sakit, siapa yang mau jaga dan ngurus kebutuhan Abah disini," ungkap Juinah.

Kebiasaan Abah Sarji, kata Juinah, itu harus tersedia air panas dan makanan serta kebutuhan lainnya. "Kebutuhan itu sudah berjalan sejak Abah Sarji minta tinggal di saung," kata Juinah lagi.

Atas semua perhatian warga yang datang serta istri Bupati Kuningan dan tim medis yang sudah memberikan bantuan, Juinah kembali bahkan berkali-kali mengucapkan banyak terimakasih. 

Pengalaman horor Abah Sarji

Kondisi saung Abah Sarji terkini di dekat kuburan kawasan pemakaman umum Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021).
Kondisi saung Abah Sarji terkini di dekat kuburan kawasan pemakaman umum Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

Suatu pengalaman horor atau mistis terungkap dari seorang warga Kuningan yang kini sudah berusia 102 tahun.

Pengalaman kisah horor ini dialami Sarji, warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan.

Pria yang akrab disapa Abah Sarji ini, sekarang tinggal di sebuah saung butut di kawasan Tempat Pemakaman Umum Desa Lengkong. 

Baca juga: Mayat Satu Keluarga Digali Setelah 3 Hari Dikubur, Sang Dokter Merinding, Mata Mayat Melotot

Baca juga: Kisah Sarji Warga Kuningan Berusia 102 Tahun, Setiap Malam Lihat Arwah Keluar dari Kuburan di TPU

Abah Sarji mengaku sudah lima tahun tinggal di TPU, dengan ukuran saung tak lebih dari 2x2 meter.

Saat ditemui di saungnya, ia mengaku selama tinggal di sini tak pernah mengenakan kaos atau sejenisnya.

"Iya Abah gak pernah pakai kaos dan gak merasa dingin," tutur Abah Sarji saat berbincang pada Kamis (18/3/2021).

Abah Sarji mengaku selama hidup di saung ini, tiap malam tidak lepas melaksanakan dzikir dan minta pengampunan dosa selama hidup.

"Iya kalau tiap malam, dzikir membaca sebisa-bisa, apa saja. Seperti Astaghfirullah, La ilaaha Illallah dan itu sekuatnya," kata Abah Sarji.

Abah Sarji, warga Desa Lengkong Kecamatan Garawangi berusia 102 tahun tinggal di saung kawasan TPU desa setempat.
Abah Sarji, warga Desa Lengkong Kecamatan Garawangi berusia 102 tahun tinggal di saung kawasan TPU desa setempat. (TribunCirebon.com/Ahmad Ripai)

Menyinggung soal arwah gentayangan, Abah Sarji tak memungkiri selama tinggal di TPU sering melihat makhluk halus.

"Kalau makhluk halus itu sering keluar dari dalam kuburan. Awalnya terkejut melihat gumpalan asap hitam pekat keluar dari kuburan dan itu biasanya, terjadi pada makam yang belum tujuh hari," kata Abah Sarji.

Menurutnya kemunculan arwah gentayangan itu sebetulnya untuk memberikan peringatan kepada yang hidup agar lebih meningkatkan beribadah.

"Abah juga pernah mencoba melihat langsung ke makamnya pada pagi hari untuk melihat apakah ada lubang atau tidak dari bekas asap keluar semalam. Nah, anehnya pada pagi hari lubang di makam yang malah tidak ada sama sekali," katanya.

Baca juga: Ini Identitas Pemeran Video Syur Bogor Rekam Adegan Mulai Check In hingga Lakukan, Bukan Suami Istri

Baca juga: Gisel Tak Mampu Menyembunyikan Kesedihannya Saat Video Porno Detik-19 Tersebar, Ngaku Auto Nangis

Abah Sarji mengungkap tidak bosen memberikan pesan kepada siapapun yang masih hidup untuk banyak beribadah, karena usia alam sudah tua dan banyak kerusakan alam oleh ulah tangan manusia.

"Siapa yang datang ke saung, Abah suka berpesan untuk meningkatkan ibadah. Kemudian yang sering datang itu pak Kesra kadang suka kasih Abah roko," ujarnya.

Selama hidup di dekat makam, Abah Sarji mengaku tidak pernah masuk angin atau mengalami kesakitan pada raganya.

"Iya tidak pernah masuk angin dan biasa saja. Usia 102 tahun semua masih normal, tapi kaki saja merasa tak kuat jalan dan kalau mau ke air suka ngesot serta jalan juga pakai tongkat," ujarnya.

Abah Sarji mengaku sengaja tinggal di sana karena ingin menghabiskan sisa hidupnya dekat kuburan.

"Iya saya memilih tinggal di sini sudah lima tahun dan saung dari bahan baku bekas, geribik dan tempat tidur seadanya," ungkap Sarji.

Alasan Sarji milih bertempat tinggal sekarang, sebagai bentuk penebusan dosa semasa hidup sebelumnya.

"Iya, itung - itung nebus dosa Abah sewaktu hidup jaman dahulu. Juga Abah minta kepada kawula muda agar cepat malik atau ingat, sebab usia alam sudah tua," katanya.

Baca juga: MENGENAL Betty Elista atau Belista, Pedangdut yang Diduga Kecipratan Duit Hasil Korupsi Edhy Prabowo

Baca juga: Hari Ini Aurel Hermansyah Bakal Jalani Proses Siraman, Krisdayanti Tak Bakal Hadir, Kenapa ya?

Di samping itu, kata Abah Sarji, ia menghabiskan waktu di sekitar lahan TPU tidak lain sebagai usaha dan dorongan untuk beribadah lebih meningkat.

"Iya setiap waktu dan malam malam hari, Abah tidak lepas berdoa dan zikir minta pengampunan terhadap Gusti Allah," ujarnya.

Mengenai kebutuhan makan minum dan keperluan lainnya, Sarji mengaku bahwa setiap hari suka ada yang mengirim makanan.

"Kiriman itu datang dari anak atau cucu. Biasanya bawa makanan dan rokok kaya gitu," ujar Sarji yang tak pernah mengenakan pakaian selama lima tahun terakhir.

Sementara itu, Dedi warga setempat mengatakan kondisi Abah Sarji yang hidup di Kawasan TPU jatuh sekitar 5 tahunan.

"Sudah lima tahun Abah Sarji tinggal di saung. Padahal anak,cucu dan istrinya masih ada. Nah, untuk istrinya memang sudah ripuh dan tidak bisa jalan apalagi mendengar, karena sudah tua juga," ungkap Dedi.

Mengenai saung tempat tinggal Abah Sarji, kata Dedi, rencana warga akan memindahkan dari tempat semula. Hal itu menyusul dengan lingkungan Saung sangat gelap pada malam hari.

"Kalau masalah pemindahan saung emang mau. Tempat tidak jauh dari situ dan Abah Sarji juga mau, tapi belum ada bahan-bahannya," kata Dedi. 

Perhatian dari Desa

Irfan Fauzi selaku Kepala Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat mengaku tak pernah lalai dalam memperhatikan dan melayani masyarakatnya.

Terutama dalam memberi perhatian kepada Abah Sarji (102) yang kini tinggal di saung kawasan TPU desa setempat.

"Kalau bentuk perhatian kami di desa, untuk Abah Sarji selalu diprioritaskan. Terutama ada program sosial dan bantuan lain menyangkut kehidupan masyarakat desa," ungkap Irfan saat berbincang dengan Tribuncirebon.com, Jum'at  (19/3/2021).

Baca juga: Kisah Horor Abah Sarji Usia 102 Tahun, Selalu Lihat Arwah Berupa Asap dari Kuburan yang Belum 7 Hari

Mengenai saung yang menjadi tempat tinggal Abah Sarji, kata orang nomor satu di desa ini menyebut bahwa Abah Sarji memiliki keluarga dan rumah tinggal seperti pada warga pada umumnya.

"Iya kemarin kita juga kedatangan warga luar dengan label lembaga tertentu dan siap berikan fasilitas tempat tinggal layak," katanya.

Namun masalahnya, lanjut Irfan, lahan tempat tinggal Abah Sarji di kawasn TPU itu merupakan tanah wakaf.

Karenanya, bantuan untuk membuat tempat tinggal yang layak itu belum bisa diizinkan.

"Alasannya lahan calon tempat tinggal Abah Sarji itu tanah wakaf," katanya.

Mengenal sosok Abah Sarji, kata Irfan memang semua warga mengetahui kondisi dan keadaan hidupnya.

Baca juga: Seorang Wanita Nekat Membakar Diri di Tempat Umum, Bawa Jerigen Minyak Lalu Menyiram Dirinya

Namun warga belum tahu soal tujuan Abah Sarji yang tinggal di kawasan TPU itu sebagai upaya penebusan dosa.

"Iya, sosok Abah Sarji memang dikenal warga kami. Tapi pengakuan Abah Sarji yang tinggal disini dan mengaku sebagai penebusan dosa baru tahu dari pemberitaan di media. Karena, setiap waktu tertentu ketika ke makam hanya sapa salam saja. Tidak sempat ngobrol panjang lebar seperti begitu," ujarnya.

Irfan juga mengatakan bahwa TPU yang menjadi kawasan tempat tinggal Abah Sarji itu dikenal dengan sebutan Makam Panembahan atau Mbah Dako, Makam Syeh Muhibat, Makam Syeh Pakih Tolab, Makam Syeh Abdul Karim dan Makam Panjang KH Hasan Maolani atau yang terkenal dengan sebutan Eyang Maolani alias Eyang Manado.

"Nama-nama tadi merupakan warga terdahulu yang terkenal sebagai tokoh penyebar kebaikan dalam ajaran Islam. Kemudian untuk makam panjang Eyang Hasan Maolani memang di kita tidak ada kuburannya, tapi ada makam rambutnya saja. Karena, makam Eyang Hasan Maolani itu ada di Manado," ujarnya. (*) 

Baca juga: Neno Warisman Hadir di Sidang Habib Rizieq sebagai Wartawan? Berikut Pernyataannya Saat Ditemui

Simak berita-berita Human Interest Story menarik lainnya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved