Ramadan 2021
Muhammadiyah & Naqsabandiyah Sudah Tentukan Awal Ramadan, Pemerintah Gelar Sidang Isbat Malam Ini
Muhammadiyah sudah memutuskan awal puasa Ramadan tahun ini adalah Selasa (13/34/2021).
Kemenag menyebutkan, sejumlah pemantau hilal akan diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.
Metode penentuan awal Ramadan
Ada dua metode untuk menentukan awal Ramadan.
Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.
Apa itu rukyat? Rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender hijriah.
Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.
Jika tinggi hilal berada di bawah dua atau empat derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.
Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal dua derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) tiga derajat, dan umur minimal delapan jam saat ijtimak.
Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.
Lalu, metode kedua adalah hisab.
Apa itu hisab? Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.
Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan di Indonesiadan sudah menggunakan metode kontemporer.
Sementara, Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat.
Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama. Kedua metode ini merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan, tidak bisa dinafikkan satu sama lain karena semuanya saling mendukung. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Mulai Puasa 2021? Ikuti Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Mulai Sore Nanti", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/12/060400765/kapan-mulai-puasa-2021-ikuti-sidang-isbat-penentuan-1-ramadhan-mulai-sore?page=all#page2.