Ramadan 2021

Muhammadiyah & Naqsabandiyah Sudah Tentukan Awal Ramadan, Pemerintah Gelar Sidang Isbat Malam Ini

Muhammadiyah sudah memutuskan awal puasa Ramadan tahun ini adalah Selasa (13/34/2021).

Editor: Fauzie Pradita Abbas
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Petugas lembaga Falakiyah pondok pesantren Al-Hidayah Basmol, Jakarta Barat melakukan pemantauan hilal di atas masjid Al-Musariin, Minggu (5/5/2019). 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Muhammadiyah sudah memutuskan awal puasa Ramadan tahun ini adalah Selasa (13/34/2021). Sedangkan jemaah Naqsabandiyah di Sumatera Barat sudah melaksanakan salat Tarawih tadi malam yang artinya mulai puasa hari ini.

Nah, bagaimana versi pemerintah?

Umat Islam akan mengetahuinya setelah adanya penetapan melalui sidang isbat.

Sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1442 H akan digelar Kementerian Agama pada Senin (12/4/2021) sore ini.

Kepastian soal pelaksanaan sidang isbat pada hari ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021). 

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menyebutkan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan, dimulai pada pukul 16.45 WIB.

Berikut tiga tahapan pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1442 H:

Pertama, pada pukul 16.45 WIB, akan dimulai dengan pemaparan posisi hilal awal Ramadhaan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.

Sesi ini akan disiarkan langsung melalui tayangan televisi

Kedua, setelah salat Magrib, akan digelar sidang isbat awal Ramadan.

Tahap ini digelar secara tertutup.

Ketiga, akan digelar konferensi pers penyampaian hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.

Penyampaian keputusan akan akan disiarkan TVRI dan media sosial Kemenag.

Pelaksanaan sidang isbat di antaranya akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, dubes negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG, dan undangan lainnya.

Selain itu, akan hadir pula perwakilan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al Washliyah.

Kemenag menyebutkan, sejumlah pemantau hilal akan diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia. 

Metode penentuan awal Ramadan

Ada dua metode untuk menentukan awal Ramadan.

Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.

Apa itu rukyat? Rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender hijriah.

Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'. 

Jika tinggi hilal berada di bawah dua atau empat derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.

Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal dua derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) tiga derajat, dan umur minimal delapan jam saat ijtimak.

Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.

Lalu, metode kedua adalah hisab.

Apa itu hisab? Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.

Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan di Indonesiadan sudah menggunakan metode kontemporer.

Sementara, Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat.

Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama. Kedua metode ini merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan, tidak bisa dinafikkan satu sama lain karena semuanya saling mendukung. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Mulai Puasa 2021? Ikuti Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Mulai Sore Nanti", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/12/060400765/kapan-mulai-puasa-2021-ikuti-sidang-isbat-penentuan-1-ramadhan-mulai-sore?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved