Pemilik Toko Alat Pancing di Cianjur Tewas Dibacok Anak Sendiri, Ternyata Diduga Sebabnya Hal Sepele

Warga Cianjur dikagetkan dengan peristiwa seorang anak membunuh ayah kandung sendiri diduga gara-gara hal sepele. Sang ayah pemilik toko alat pancing

Editor: dedy herdiana
KOMPAS.com
Ilustrasi - Pemilik Toko Alat Pancing di Cianjur Tewas Dibacok Anaknya Sendiri, Ternyata Diduga Sebabnya Hal Sepele 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Warga Cianjur dikagetkan dengan peristiwa seorang anak membunuh ayah kandungnya sendiri diduga gara-gara hal sepele.

Informasi yang dihimpun si anak tega menghabisi ayahnya, sang pemilik toko alat pancing, gara-gara dibangunkan saat tidur dan disuruh gantian jaga toko.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Sayangkaak RT 02/05, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Tukang Jahit Mengamuk Membacok Ibu-ibu dan Seorang Anak, Pelaku Juga Membakar 4 Kios

Baca juga: Seorang Pria Bacok 4 Orang Dewasa dan 1 Anak, Lalu Bakar 4 Rumah di Pangandaran, Begini Nasibnya  

Baca juga: Aa Umbara Disikat KPK, Orang Nomor 1 di Bandung Barat Jadi Tersangka Korupsi Dana Bansos Covid-19

Kejadian berawal saat korban bernama Rudi (50) pemilik toko alat pancing, membangunkan tersangka yang merupakan anak kandungnya untuk meminta menggantikan menunggu toko alat pancing. 

Merasa terganggu, tersangka diduga langsung membawa senjata tajam berupa golok.

Melihat ayahnya lengah, tersangka pun langsung menebaskan golok yang dipegangnya ke bagian leher sang ayahnya sebanyak tiga kali. Korban pun dibawa ke RSUD Sayang. Akan tetapi nyawa pria paruh baya ini tidak tertolong  akibat luka berat yang dialami di bagian leher tersebut.

"Awalnya korban membangunkan anaknya untuk menggantikannya menjaga toko pancing milik korban. Korban mungkin terganggu tidurnya dan kesal. Tersangka pun membawa golok dari rumah dan melakukan penganiayaan kepada orang tuanya sendiri saat duduk," ujar Kapolsek Cugenang, Kompol L Woro Wuriani.

Polisi yang mendapatkan laporan pun langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan tersangka beserta barang bukti berupa sebilah golok.

Baca juga: Pengusaha Totoh Gunawan Ditahan KPK, Bupati KBB Aa Umbara dan Anaknya Sakit Setelah jadi Tersangka

Baca juga: Profil Aa Umbara Bupati Bandung Barat Jadi Tersangka Korupsi, Sosoknya Pengalaman di Dunia Politik

Hingga saat ini, tersangka masih diperiksa pihak kepolisian.

"Saat ini masih kami dalami apa motif dari tersangka melakukan penganiayaan hingga menghilangkan nyawa orang tuanya," katanya.

Mengenai kondisi kejiwaan tersangka, pihaknya belum memastikan. Saat ini masih dalam pemeriksaan pihak aparat kepolisian. Selain itu, tersangka pun terlihat lebih banyak diam.

Panit I Reskrim, Iptu S Darsono, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan seorang ayah yang diduga dilakukan anaknya sendiri.

"Benar ada peristiwa pembunuhan, kami sudah tangani, saat ini masih melakukan pendalaman,” ujar Darsono.

Baca juga: Awan UFO Muncul di Atas Gunung Ciremai Bikin Heboh Warga Majalengka, Ini Penjelasan BMKG Kertajati

Baca juga: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Mobil Boks Hanyut di Sungai Cipugur Mundu Cirebon, Nekat Terobos Air

Darsono mengatakan, korban bernama Rudi (50) yang merupakan ayah dari AS (21) diduga pelaku pembunuhan.

Kondisi korban sangat mengenaskan, lehermya hampir putus.

“Korban saat ini akan segera dilakukan autopsi, lehernya hampir putus karena digorok,” ujarnya.

Mengenai penyebabnya, Darsono mengatakan, belum bisa menyimpulkan, karena masih dalam penyelidikan.

“Hanya saja, informasi sementara yang kami terima, pelaku yang merupakan anak korban mengalami ganguan jiwa,” katanya.

Sering Melamun

- Keluarga korban ayah yang dibunuh sang anaknya menceritakan bahwa sang anak AS (21) sudah sebulan sering melamun sepulang berguru dari Banten.

Asep Badri (15), adik kandung AS mengatakan, ia terakhir bertema dengan ayahnya Rudi (45) dan kakaknya yang kini menjadi tersangka pada Selasa awal pekan ini.

"Saya melihat kakak saya masih sering melamun, terakhir saya pulang ke rumah dari pesantren pada Selasa kemarin," ujar Asep ditemui di Mapolsek Cugenang, Jumat (2/4/2021).

Asep tidak melihat kakaknya sering bertengkar dengan ayahnya. Asep tak menyangka jika kakaknya akan tega menebas leher ayahnya karena tak melihat gelagat yang aneh saat ia pulang ke rumah.

"Ia hanya sering melamun sudah ada sebulan, awalnya pulang dari Banten, saat di perjalanan pulang dari Banten ada yang bilang bahwa kakak saya seperti kemasukan, makanya ia sering melamun," kata Asep.

Asep mengatakan, sepulang dari Banten, kakaknya yang sering melamun sering diobati.

"Pas kejadian juga awalnya sorenya mau berobat ke ustaz mau dilihat soal kebathinannya, namun keburu kejadian seperti ini," kata Asep.

Paling Disayang

Kakak kandung korban, Engkus (47), mengatakan bahwa keponakannya yang tega membunuh ayahnya sendiri merupakan anak yang paling disayang oleh korban.

Engkus mengatakan, tersangka AS (21) merupakan anak pertama korban yang selalu diperhatikan dibanding dengan anak bungsunya.

"Saya tak menyangka padahal adik saya Rudi (korban, red) sangat perhatian dan sayang sekali sama dia (tersangka, red)," kata Engkus di Mapolsek Cugenang, Jumat (2/4/2021).

Engkus mengatakan, pasalnya ia sering melihat jika kemauan anak bungsunya selalu dinomor duakan dibandingkan dengan kemauan AS.

"Kalau si bungsu mah apa-apa bilangnya nanti dulu saja, tapi kalau AS yang minta selalu diperhatikan oleh korban," kata Engkus.

Engkus yang kini tinggal di Cianjur Selatan tak mengetahui kejadian persisnya pembunuhan tersebut.

"Saya tak tahu kalau tersangka sakit, saya belum berkunjung lagi sudah lama," katanya.

Engkus mengatakan, rencananya jenasah akan dimakamkan di TPU Kampung Nyalindung, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang.

"Saya mendengar jenasah masih dalam proses autopsi pihak kepolisian di kamar mayat RSUD Sayang Cianjur, jika sudah beres mau kami bawa ke Cugenang untuk dimakamkan," kata Engkus.(fam) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved