Warga Geruduk Kantor Pertamina Indramayu
BREAKING NEWS - Emak-emak di Indramayu Geruduk Kantor Pertamina Indramayu, Protes Tak Dapat Bantuan
Mereka berunjuk rasa karena tidak mendapat bantuan sama sekali walau menjadi korban terdampak ledakan besar yang terjadi pada Senin
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Emak-emak di Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu menggeruduk kantor humas PT Pertamina RU VI Balongan, Kamis (1/4/2021).
Mereka berunjuk rasa karena tidak mendapat bantuan sama sekali walau menjadi korban terdampak ledakan besar yang terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari kemarin.
"Kami demo karena tidak dapat bantuan, kedua karena tidak ada dari pihak Pertamina meninjau rumah-rumah warga yang ada di desa saya," ujar salah seorang emak-emak, Tahiroh (36) kepada Tribuncirebon.com.
Tahiroh menceritakan, desanya yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi kebakaran sangat terdampak akibat insiden itu.
Rumahnya, disampaikan dia, hancur pada bagian plafon, genteng-genteng hingga kaca rumah semuanya pecah.
Rumah-rumah warga lainnya, menurutnya nyaris semua rumah di desa setempat mengalami kondisi serupa.
"Banyak yang rusak, tapi bantuan kaya susu dan lain-lain belum ada sama sekali, malah dari dulu juga tidak ada padahal dekat banget dari sini," ujarnya.
Baca juga: Lirik Lagu Sholawat Kang Ujang Busthomi Bareng Cici Paramida dan Siti KDI, Baru Dirilis 3 Hari Lalu
Baca juga: Persib Bandung Ditantang Persiraja, Begini Kondisi Skuat Maung Bandung Jelang Laga Menentukan
Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan dalam Bahasa Arab dan Artinya, Ada Juga Cara Bayar Bayar Utang Puasa
Para emak-emak yang berdemo itu diketahui merupakan warga yang sekarang ini bertahan di kediamannya masing-masing.
Mereka memilih tinggal di rumah ketimbang di pengungsian dengan berbagai alasan.
Seperti takut rumahnya kemalingan, hingga tidak nyaman tinggal di pengungsian karena memiliki anak kecil.
"Kita juga ingin diperlakukan sama dengan yang di pengungsian, masa ini gak ada peninjauan atau bantuan. Apa harus di Bumi Patra (lokasi pengungsian) saja yang dikasih bantuan? Samalah kita juga jadi korban apalagi Desa Sukaurip," ujar dia.