Sambil Memeluk Foto, Istri Anton Medan Tak Kuasa Menahan Tangis Sepanjang Pemakaman: yang Kuat Bu
Sang istri Erisa Apsari tak kuasa menahan tangis sepanjang pemakaman Anton Medan di Cibinong Bogor.
TRIBUNCIREBON.COM - Pemakaman mubaligh Ramdhan Effendi atau Anton Medan diiringi isak tangis, Selasa (16/3/2021).
Sang istri Erisa Apsari tak kuasa menahan tangis sepanjang pemakaman Anton Medan.
Tak hanya sang istri, keluarga dan kerabat juga ikut menangisi pemakaman Anton Medan.
Pemakaman dilakukan di samping Masjid Jami Tan Hok Liang, yang berada di Komplek Pondok Pesantren Attaibin, Cibinong, Bogor.
Melansir dari TribunnewsBogor.com, sejak pagi jenazah Anton Medan mulai dimandikan.
Baca juga: SOSOK Anton Medan Mantan Perampok Kelas Kakap Wafat, Muslim Tionghoa Pemilik Ponpes Bagi Eks Napi
Baca juga: Sebelum Wafat Anton Medan Telah Menggali Liang Lahat Sendiri Sejak 19 Tahun Lalu, Ini Lokasinya
Setelah dimandikan, jenazah dibawa ke dalam masjid untuk dishalatkan.
"Mungkin almarhum selama hidupnya sebagaimana manusia biasa, banyak salah, banyak dosa dan banyak khilaf. Kami mohon diamafkan, karena sebaik-baiknya manuisa dalah yang bertaubat.
Maka dari itu, kami bersaksi dan memohon semuanya bersaksi 'apakah almarhum H Ramdhan Effendy atau Anton Medan ini orang baik?"" tanya seorang imam sholat jenazah kepada jemaahnya, dilansir dari Youtube Cumi Cumi, Selasa (16/3/2021).
"Baik," jawab jamaah serempak.
Setelah itu, jenazah Anton Medan pun diantarkan langsung ke lokasi pemakaman yang sudah disiapkan.
Saat anak-anak almarhum menggotong keranda Anton Medan, suara tahlil menggema diucapkan.
"La ilaha illallah, la ilaha illallah," ucap anak-anak Anton Medan dan jemaah lain.
Begitu tiba di depan pusara, dua anak Anton Medan langsung turun ke dalam liang lahat untuk memakamkan sang ayah.
Sambil peluk foto suami, tangis istri Anton Medan pecah memenuhi areal pemakaman.
Pelukannya di foto almarhum Anton Medan pun makin erat ketika sang anak mengumandangkan azan di samping jenazah.
"Allahu akbar, allahu akbar," ucap istri Anton Medan.
Saudara yang melihat istri Anton Medan menangis, langsung mengelus punggungnya.
Berkali-kali, istri Anton Medan diminta untuk bersabar dan ikhlas melepas kepergian suami tercinta.
Ketika liang lahat tersebut secara perlahan dipenuhi oleh tanah, tangis istri Anton Medan makin menggema.
Lantas, istri Anton Medan pun diingatkan sang anak untuk tidak menangis histeris.
"Gak boleh nangis ya bu. Yang kuat, yang kuat," ucap sang anak.
"Yang kuat bu, jangan nangis," tambahnya.
Baca juga: Anton Medan Meninggal karena Penyakit Stroke dan Diabetes, Wafat pada Usia 64 Tahun
Baca juga: INNALILLAHI Mubalig Anton Medan Meninggal Dunia, Ini Sosok Mantan Preman Itu Hingga Masuk Islam

Sosok Anton Medan di mata anak
Diketahui, mubalig Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau Anton Medan meninggal dunia di usia 64 pada Senin (15/3/2021) sekitar pukul 14.50 WIB setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Almarhum Anton Medan ini meninggal di usia 64 tahun meninggalkan 12 orang cucu dan 7 orang anak setelah berjuang melawan penyakit diabetes yang dideritanya.
Salah satu anak almarhum, Delly Viki Ramdani mengatakan bahwa almarhum merupakan sosok ayah yang luar biasa baginya.
"Ayah Luar biasa, ketegasan beliau, sayang kepada anak, ngedidik kita untuk mandiri buat fight sama hidup. Alhamdulillah semua anak-anak dipersiapkan dengan mateng," katanya sembari menahan air mata kepada wartawan, Senin.

Dia menjelaskan bahwa anak almarhum semuanya dimasukan ke pesantren di berbagai daerah termasuk dirinya.
Delly mengatakan bahwa sosok almarhum juga sangat totalitas dalam dakwah Islam sampai dia membangun pesantren At-Taibin di Cibinong, Bogor.
Sebab, kata dia, menjadi muslim keturunan Tionghoa, tidaklah mudah karena masih banyak diskriminasi.
"Makanya bapak bener-bener totalitas untuk merangkul orang-orang keturunan Tionghoa yang masuk Islam untuk jadi paguyuban satu yaitu Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Peluk Foto Almarhum, Tangis Istri Anton Medan Pecah di Depan Makam Suami, Anak : Gak Boleh Nangis Bu