Hubungan Bupati Kuningan dengan Wabup Tak Harmonis, Ini Penjelasan Wabup Ridho Suganda
Ridho memastikan pengembalian mobil dinas tersebut bukan dalam rangka pencitraan maupun mencari simpati masyarakat.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Hubungan Bupati Kuningan H Acep Purnama dengan wakilnya, HM Ridho Suganda disinyalir tidak harmonis. Hal itu tampak dari rencana Wabup untuk mengembalikan rumah dinas dan fasilitas lainnya kepada Pemkab.
Terkait dengan hal tersebut, Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda akhirnya angkat bicara.
"Iya kunci mobil dinas yang biasa dipakai telah dikembalikan," ungkap Ridho kepada wartawan di sela kegiatan kunjungan dan monitoring vaksinasi di GOR Ewangga komplek Stadion Mashud Kuningan, Selasa (16/3/2021).
Wabup Kuningan datang ke acara vaksinasi itu diketahui tidak menggunakan mobil dinas.
"Iya, kita bekerja bukan dari kita bawa kendaraan apa. Kemudian kita juga awal mulanya gak punya mobil dinas, jadi mau pakai atau tidak mobil dinas gak masalah," kata Ridho.
Ridho memastikan pengembalian mobil dinas tersebut bukan dalam rangka pencitraan maupun mencari simpati masyarakat.
"Dua mobil dinas dikembalikan karena melihat situasi saat ini namun yang paling penting bukan untuk pencitraan apalagi dikasihani oleh masyarakat.
Ya, kalau sekarang tidak diperlukan dan tidak begitu penting ya balikin ajalah. Tidak mengubah apapun juga kok," kata Edo, sapaan akrab Wabup Kuningan.
Baca juga: Sempat Alami Kecelakaan, Gian Zola Akan Absen di Piala Menpora 2021? Begini Kata Pelatih Persib
Baca juga: Viral Pria Ganteng di Tasikmalaya Mirip Aldebaran Sinetron Ikatan Cinta, Kerabat dan Tetangga Heboh
Baca juga: Datang Sendiri-sendiri, Sepasang Remaja Mesum di Lantai II Kafe, Direkam & Disebar Pengunjung
Alasannya mengembalikan kendaraan dinas, kata Edo, semata ingin mengurangi beban pemerintah, sebab saat menggunakan mobil dinas itu harus beli bensin. Begitu juga sama ketika menggunakan rumah dinas juga harus bayar listriknya segala macamnya.
"Ya ingin mengurangi beban pemerintah saja. Kemudian untuk mobil dinas itu supaya angka kilometer rendah karena tidak digunakan," ujarnya.
Menyinggung soal keretakan hubungan dengan Bupati, kata Edo, hal ini bisa dilihat dan dirasakan namun ia sendiri merasa tidak ada konflik.
"Saya tak merasa ada konflik, tapi gak tau kalau dari yang lain," ujarnya.
Dalam kesempatan tadi, Wabup Edo enggan membeberkan penyebab perselisihan dirinya dengan Bupati Acep Purnama. Bahkan ia pun mengaku sudah lama tidak menjalin komunikasi dengan Acep.
"Terakhir kontak kapan ya? Ya saking tidak pernah kontak jadi lupa saya," katanya.
Menyinggung soal pemicu perselisihan Wabup Edo dengan Bupati Kuningan H Acep Purnama ini diketahui mulai santer terdengar pascamutasi ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Kuningan pada Jumat (12/3/2021) kemarin.
Meski begitu Ridho mengaku saat ini masih berada satu gerbong yang sama dengan Acep Purnama yakni PDI Perjuangan.
Untuk itu Ridho akan bersedia jika Acep selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kuningan memanggil dirinya.
"Iya kan, pak Acep sebagai Ketua DPC PDIP dan jika lakukan pemanggilan saya siap dan tidak perlu ada mediasi. Tinggal panggil saja tanyakan ke saya kan bisa. Kenapa sampai mengembalikan aset pemerintah kan tinggal panggil saja selesai.
Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda Bupati Acep Purnama akan memanggil saya untuk membahas persoalan tersebut," ujarnya.
Beredar via WA
Diberitakan sebelumnya,
Beredar kabar di masyarakat yang menyebutkan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda meninggalkan rumah dinas, serta menyerahkan fasilitas pendukung kerjanya lainnya pada Senin (15/3/2021).
Kabar itu berasal dari pesan di WhatsApp.
Dalam tangkapan layar pesan itu, terbaca sejumlah pesan yang disebut-sebut dikirim Wabup Ridho kepada Sekda Dian R Yanuar.
Berikut isi pesan WA tersebut:
(Diduga Wabup): Punten pak Sekda, kalo usulan sy memang dipersulit lbh baik ga usah sekalian. alasan nya g masuk akal semua. sy jg g mungkin usul kan yg memang blm masuk kriteria
Sekda: iya pak..nnti sy diskusikan lg
(Diduga wabup): Pak Sekda, sy sampaikan ke pak Sekda sbg kaka...buat apa sy ada di sana kalo terus2an di perlakukan spt ini, sy betul2 sdh di perlakukan spt orang bodoh. setelah ketemu dodi sy makin yakin kalo sy disana ini cuma basa2i aja. jd insyaAllah pak Sekda mulai hari senin dpn sy jj akan keluar dr
rumah dinas, audah dan mobil dinas sy akan kembalikan ke pemda.
ruangan kantor sy jg mangga kalo mau di gunakan buat apa. sy mau mengabdi di masyarakat aja.
mudah2an nati akan ada peluang yg baik buat sy. jd tolong sampaikan ke pak Bupati nanti mlm, ada rapat kan anti mlm?
G perlu repot2 nolak usulan sy, insyaAllah sy ikla. Kalo alasan beliau nolak itu krn beliau sakit hati dgn orang2 sy, nuhun
Saat TribunCirebon.com mendatangi rumah dinas Wabup Kuningan di Jalan Aruji-Kuningan, ternyata rumah itu masih dihuni Wabup. Namun Wabup Ridho sedang tidak ada di tempat.
"Bapak sedang dalam perjalanan luar kota," ungkap Didit, salah seorang petugas jaga rumah dinas Wabup sekaligus Anggota Pol PP Kuningan ditemui di pos jaga di Jalan Aruji - Kuningan, Senin (15/3/2021).
Didit mengatakan untuk keterangan mengenai Wakil Bupati HM Ridho Suganda, baiknya bisa konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan atau pada ajudan serta drivernya langsung.
"Jujur saya keberatan dijadikan narasumber, baiknya kontak saja sopir atau ke Bapak langsung," ungkapnya.

Terpisah petugas jaga rumah dinas lainnya mengatakan kondisi Wabup Kuningan terlihat biasa saja dan aktif menghadiri undangan sekaligus kunjungan dalam daerah sebagaimana mestinya. "Iya Bapak masih ada, semua terlihat biasa saja," ujarnya.
Terpantau di lingkungan rumah dinas, anak dan istri Wakil Bupati masih berada di sana dan melakukan kegiatan dan aktivitas seperti pada biasanya. "Iya Ibu ada di dalam masih istirahat," ujarnya.
Terpisah Sekretaris Pemkab Kuningan, H Dian Rahmat Yanuar Prihatin saat dikonfirmasi membenarkan adanya sikap Wakil Bupati Kuningan yang hendak meninggalkan segalanya aset pendukung kerjanya sebagai pejabat.
"Iya, ada obrolan melalui pesan WhatsApp tentang Wabup. Namun permalasahannya, kenapa bisa screenshot itu bisa keluar," ujarnya.
Di lain tempat, Bupati Kuningan H Acep Purnama seusai menghadiri agenda sosialiasi Revitalisasi Pasar Kepuh di aula BJB kepada wartawan mengatakan, pihaknya menyayangkan sikap kenegarawanan yang dilakukan pejabat pemerintah.
"Ya sangat menyayangkan saja, sikap kenegarawanan pada pejabat, padahal semua masalah bisa dimusyawarahkan," ungkapnya.

Pelantikan Pejabat
Informasi yang dihimpun Tribun di lapangan, menyebutkan, ketidakserasian Bupati Acep dan Wabup Ridho muncul saat ada mutasi dan rotasi para pejabat di lingkungan Pemkab Kuningan pekan kemarin. Disebut-sebut, orang-orang Ridho tidak diakomodir dalam mutasi tersebut.
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan bagi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional, di Aula Pendopo Pemkab Kuningan, Jum'at (12/3/2021), tanpa kehadiran Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda.
Informasi yang dihimpun, Aparatur Sipil Negeri (ASN) yang mengikuti mutasi dan rotasi itu ada sebanyak 242 orang. Mereka dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama.
Bupati menyematkan tanda pangkat jabatan secara simbolis pada beberapa pejabat yang telah diambil sumpahnya. Kemudian dibacakan juga pakta integritas yang diikuti seluruh ASN yang dimutasi.
"Saudara adalah orang-orang terpilih dan diberi amanah. Saya percaya saudara bisa memegang teguh dan menaati sumpah jabatan yang telah diucapkan," ungkap Bupati Acep.
Baca juga: Cek Harga Hp Oppo Terbaru Maret 2021 Lengkap, Oppo Reno5, Reno4, Oppo A15s, A12, A53, A92 dan A11K
Baca juga: Kendaraan Besar Sekelas Bus yang Kecelakaan di Tanjakan Cae Diimbau Tak Lewat Jalan Wado-Malangbong
Baca juga: Siap-siap Dukung Wakil Provinsimu di Audisi LIDA 2021 Malam Ini, Klik Link Live Streaming di Sini
Agenda mutasi ini disebabkan karena adanya pejabat yang telah mencapai batas usia pensiun atau ada juga mengajukan pensiun sendiri hingga terjadi dalam beberapa waktu lalu ASN yang meninggal dunia.
"Alasan dari tadi, roda pemerintahan harus tetap berjalan dan bisa makukqn pelayanan kepada publik sehingga kami lakukan agenda mutasi ini," ungkapnya.
Acep mengakui, masih banyak pekerjaan pemerintah dalam melayani masyarakat yang belum terlaksana.
"Sehingga, setelah mengikuti pelantikan ini, dan kami meminta agar para ASN segera menghubungi SKPD dan kantornya masing-masing untuk berkoordinasi dan komunikasi terkait perpindahan tugas mereka," ujarnya.
Sementara hadir dalam kegiatan tadi, Sekda Kuningan H Dian Rahmat Yanuar dan sejumlah Pejabat dari setiap SKPD se - Kuningan.(*)