Jumlah Pengunjung Ziarah Pamijahan Turun Hingga 90 Persen Setelah Muncul Pandemi Covid-19
Tingkat kunjungan ziarah Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, menurun tajam.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Tingkat kunjungan ziarah Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, menurun tajam.
Menurut pengelola lokasi ziarah Pamijahan, Dede Nurjaman, tingkat kunjungan melorot hingga 90 persen pasca pandemi Covid-19.
"Puncak ziarah ke Makam Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan ini adalah malam 27 Rajab, atau jatuh pada Rabu (10/3) malam," kata Dede.
Baca juga: Telusuri Sumber Paparan Covid-19 Klaster Senam Aerobik Puspahiang Tasik, Sempat Wisata ke Papandayan
Baca juga: PT KAI Daop 3 Cirebon Sebut 45 Kereta Api Beroperasi Setiap Harinya Selama Akhir Pekan Ini
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, pada malam 27 Rajab tahun Hijriyah, terjadi punck kunjungan ziarah, di mana kendaraan terutama bus-bus besar antri hingga 2 km sebelum memasuki area parkir.
"Tapi pada Rabu malam kemarin, jumlah bus yang datang bisa dihitung dengan jari yakni hanya sekitar lima bus ditambah sejumlah mobil pribadi," ujar Dede.
Semua peziarah berasal dari wilayah Jabar. "Padahal dominasi peziarah biasanya datang dari Jateng dan Jatim, yakni ziarah Wali Sanga plus makam Syekh Abdul Muhyi," kata Dede.
Meski jumlah kunjungan wisata reliji ke Pamijahan menurun, penerapan protokol kesehatan (prokes) di komplek makam ini tetap ketat.
"Dua kali dalam seminggu Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Bantarkalong rutin melaksanakan operasi yustisi sambil sosialisasi prokes," ujar Dede.
Komplek makam Syekh Abdul Muhyi sendiri selama ini menjadi salah satu tujuan ziarah para Wali.
Baca juga: Kakak Cekik dan Mau Tusuk Ibu, Adik Coba Selamatkan Ibu, Pulul Si Kakak Pakai Kayu Sampai Tewas
Baca juga: PT KAI Perketat Prokes saat Hari Raya Nyepi, Surat Keterangan Negatif Covid-19 Berlaku Satu Hari
Konon sembilan Wali pernah mengadakan pertemuan di gua Safarwadi yang ada di komplek ziarah Pamijahan.
Hingga muncul anggapan di masyarakat seolah-olah Syekh Abdul Muhyi adalah Wali kesepuluh.
"Namun itu hanya anggapan di kalangan para peziarah," kata Dede.
Dalam sejumlah literatur, Syekh Abdul Muhyi adalah sosok ulama yang menyebarkan agama Islam di Tasikmalaya," kata Dede. (firman suryaman)
Baca juga: Lamaran Aurel-Atta: Anang Hermansyah, Ashanty dan Krisdayanti Kompak Berdampingan Berbusana Ungu
Baca juga: Amalan yang Dicontohkan Rasulullah SAW pada Bulan Syaban, Sebagai Bulan Ampunan Sebelum Ramadan
Sejarah Pamijahan