Yayat Sempat Larang Ikut ke Pamijahan, Resa Tetap Berangkat Juga, Jadi Korban Kecelakaan Maut Wado
Rencana pernikahan putrinya dengan seorang pria tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan pun kandas.
TRIBUNCIREBON.COM - Yayat (50) tak menyangka panggilan video putrinya Resa Siti Khoeriyah saat itu ialah percakapan terakhir mereka. Resa yang merupakan guru SMP IT Al Muaawanah menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus Sri Padma Kencana di Sumedang.
Rencana pernikahan putrinya dengan seorang pria tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan pun kandas.
Yayat sebetulnya sempat melarang Resa berangkat mengikuti acara ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya.
Sebab sehari sebelum acara, Resa mengalami kaku pada bagian tangannya. Selain itu, Yayat khawatir dengan kondisi cuaca yang sering hujan.
"Enggak usah ikut Teh, sekarang musim hujan, tapi dia bilang harus ikut, gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal kata si Teteh," kata Yayat.
Yayat menceritakan Resa sempat membuat panggilan video ke ponsel sang ayah. Saat itu Yayat yang mengangkat panggilan video Resa. "Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.
Tak lama kemudian, keluarga menerima kabar kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang itu. Keluarga kemudian segera berangkat menuju RSUD Sumedang.
Baca juga: Janda Muda dan Siswi SMA Jadi Korban Pembunuhan Berantai Rian Bogor Secara Keji, Mirip Ryan Jombang
Baca juga: Ada Riwayat Darah Tinggi Lansia di Banyumas Meninggal Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Kata Bupati
Baca juga: Kisah Rasminah Korban Pernikahan Dini Asal Indramayu, Dipaksa Harus Nikah hingga 4 Kali Karena Ini
Kakak Resa, Witono (30), menceritakan adiknya berencana menikah dengan pria TKI yang bekerja di Korea Selatan.
Resa yang baru lulus dari perguruan tinggi sebenarnya akan melaksanakan pernikahan tahun ini.
"Sekarang teman lelakinya masih di Korea dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," ujar Witono.
Keluarga kekasih Resa telah dikabari tentang berita duka tersebut dan hadir melayat ke rumah duka.
"Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis tapi dia juga sadar kalau ini sudah takdir," ungkapnya.
Seperti diketahui, bus pembawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Subang, Rabu (10/03/2021) malam.
Bus tersebut mengangkut sebanyak 66 orang penumpang, termasuk anak-anak dan balita. Rinciannya yakni 29 orang meninggal dunia dan 37 orang mengalami luka-luka.
- Aparat kepolisian menduga sopir bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang tidak memahami kondisi jalan dan tanjakan Cae.