Kecelakaan Maut di Wado
Serpihan Kisah Korban Kecelakaan Maut di Wado: Anak Terlempar dari Bus, hingga Ibu yang Larang Ikut
Musibah kecelakaan maut di Wado, Kabupaten Sumedang menyisakan sejumlah cerita yang mengenaskan bagi korban selamat dan keluarga korban meninggal.
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Musibah kecelakaan maut di Wado, Kabupaten Sumedang menyisakan sejumlah cerita yang mengenaskan bagi korban selamat dan keluarga korban meninggal.
Kecelakaan tunggal yang dialami bus pariwisata Sri Padma itu menyebabkan 29 penumpang meninggal dunia dan 37 mengalami luka-luka.
Bus yang mengangkut rombongan ziarah dari SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang bersama sejumlah orangtua siswa itu mengakami kecelakaan maut masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Imam (32) salah seorang guru di SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang selamat dari kecelakaan bus maut mengatakan, awalnya rombongan ziarah dan tour tersebut berangkat ke Pamijahan, Tasikmalaya dengan melewati Jalur Parakanmuncang, Sumedang, sedangkan pulangnya melewati Jalur Wado.
"Bisanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung tapi terlalu jauh. Terus dari teman-teman ada inisiatif lagi, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup gak pak sopirnya," ujar Imam saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Wado Bertambah 2 Orang, Total 29 Orang Wafat
Baca juga: Ini Perkembangan Penyelidikan Polisi soal Remaja Ditembak Orang Tidak Dikenal di Kota Cirebon
Setelah ada insiatif tersebut, kata Imam, kemudian awak bus atau pihak travel menyanggupi untuk melewati jalur Wado karena mereka tergantung keiinginan dari penumpang meskipun tidak tahu medan jalannya seperti apa.
Selama menempuh perjalanan baik berangkat maupun pas pulang atau sebelum kejadian, kata dia, mobil bus tersebut kondisinya memang prima, tapi entah mengapa saat di perjalanan pulang kerap tercium bau.

"Saya tanyakan bau apa? katanya kampas remnya masih baru. Ya udah kalau begitu mah berarti bagus," ucap Imam.
Hanya saja, perkiraan para penumpang terkait terciumnya bau kampas rem yang tidak akan terjadi masalah, akhirnya meleset, karena saat di Turunan Cae, bus tersebut mengalami rem blong.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kejaksaan Negeri Indramayu Jadi Klaster Baru, Ada 14 Pegawai Positif Covid-19
Baca juga: ZODIAK Besok Jumat 12 Maret 2021: Aries Habiskan Banyak Uang, Capricorn Dapat Keuntungan Tak Terduga
"Pas di jalur menurun (Turunan Cae) dan belokan bus kenceng. Iya (rem blong) pas jalur menurun," katanya.
Setelah itu, kata dia, sopir dan penumpang bus tersebut langsung panik hingga bus oleng ke kiri dan akhirnya masuk jurang dan menyebabkan banyak penumpang yang meninggal di lokasi kejadian.
"Saat itu, penumpang hanya bisa pasrah saja, karena bus sudah terlalu kenceng dan semuanya panik," ucapnya.
Bahkan, dirinya juga yang saat itu memegang anak, anaknya langsung terlempar bersama penumpang lainnya ke luar bus, hingga akhirnya selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: ZODIAK Besok Jumat 12 Maret 2021: Aries Habiskan Banyak Uang, Capricorn Dapat Keuntungan Tak Terduga
Imam mengatakan, saat itu banyak penumpang yang terlempar ke luar bus hingga tergeletak di lokasi kejadian dengan kondisi terluka dan ada juga yang langsung meninggal dunia.
"Saat itu siswanya hanya 22 orang, sisanya kebanyakan orangtua dan tokoh masyarakat," ujar Imam.