Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak di Kepala oleh Junta Militer Myanmar Saat Demo Menentang Kudeta
Oleh pengguna internet, kata-kata yang terpampang di kaus gadis 19 tahun itu dijadikan sebagai simbol perlawanan.
Dalam salah satu foto yang dia unggah di Februari, dia mengikatkan pita merah yang adalah simbol keberanian di tangan.
"Saya tak ingin mengunggah foto ini terlalu banyak. Hanya, terima kasih Ayah," kata dia disertai tagar #JusticeforMyanmar.
Kemudian pada November 2020, dia berpose setelah memberi suara di pemilu, yang memenangkan partai milik Aung San Suu Kyi.
"Untuk pertama kalinya di hidupku, saya melaksanakan tanggung jawab sebagai warga. Satu suara dari hati,"ujar dia.
Dalam pemakaman Kamis pagi, para pelayat menyanyikan lagi revolusiner berjudul We Won't Forget Until the End of the World. "Hatiku sangat sakit," kata teman Kyal Sin. "Beristirahatlah temanku," sambung yang lain dalam tulisannya di Facebook.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Ditembak Mati dalam Demo Myanmar, Angel Ingin Sumbangkan Organ Tubuh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/03/04/182616570/sebelum-ditembak-mati-dalam-demo-myanmar-angel-ingin-sumbangkan-organ?page=all#page2.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L