Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak di Kepala oleh Junta Militer Myanmar Saat Demo Menentang Kudeta
Oleh pengguna internet, kata-kata yang terpampang di kaus gadis 19 tahun itu dijadikan sebagai simbol perlawanan.
Angkatan darat, yang mengklaim seorang polisi tewas, menegaskan mereka akan mengambil tindakan terhadap "perusuh".
Tatmadaw, nama lain militer Myanmar, menahan sejumlah pemimpin politik seperti Aung San Suu Kyi dalam kudeta tersebut.
Donorkan Organ Tubuh
Sebelum ditembak mati oleh aparat Myanmar, seorang gadis 19 tahun sempat mengungkapkan ingin mendonasikan organ tubuh.
Kyal Sin, dikenal dengan julukan Angel, tewas saat terjadi bentrokan antara aparat dengan demonstran di kota Mandalay.
Dia menjadi ikon perlawanan, terutama karena kaus yang dikenakannya saat turun ke jalan, "Semua akan baik-baik saja".
Sebelum berdemonstrasi pada pekan ini, Kyal Sin disebut tidak hanya memasukkan golongan darah dan nomor telepon di Facebook.
Gadis 19 tahun yang juga punya nama China Deng Jia X itu menyatakan, bakal menyumbangkan organ tubuh jika terjadi sesuatu padanya.
"Jika kalian membutuhkan, kalian bebas menghubungi saya di nomor yang tertera," ujar Angel seperti dikutip AFP Kamis (4/3/2021).
"Saya bisa menyumbangkan (organ tubuh) jika saya mati. Jika seseorang butuh pertolongan, saya bisa langsung memberikannya," kata dia.
Dia masuk ke dalam 38 korban tewas bentrokan melawan aparat, hari paling berdarah sejak kudeta Myanmar pada 1 Februari.
Foto yang beredar di media sosial memerlihatkan remaja itu merangkak di jalanan, di tengah gas air mata dan tembakan.
Seorang dokter kepada AFP membenarkan bahwa Kyal ditembak mati, dengan peluru itu menembus kepalanya.
"Suara yang berasal dari hati" Begitu kabar kematiannya menyebar, dengan tribut membanjiri internet, di mana salah satunya karya seni saat dia berpose sebelum tewas.
Di laman Facebook, Kyal menunjukkan beragam sisi, mulai dari kemampuannya menari, selfie, hingga hubungannya dengan sang ayah.