Tiga Daerah di Ciayumajakuning Masuk Kategori Paling Sedikit dalam Vaksinasi Tahap 1
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum katakan ada sejumlah daerah yang masuk kategori daerah paling tidak maksimal atau paling sedikit dalam vaksinasi tahap 1
TRIBUNCIREBON.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ada sejumlah daerah yang masuk kategori daerah paling tidak maksimal atau paling sedikit dalam vaksinasi tahap 1.
Angka partisipasi di keenam daerah yang termasuk 3 daerah di Ciayumajakunng itu di bawah 60 persen.
"Yaitu Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Pengungsi di Indramayu Capai 206.604 Jiwa, Semua Adalah Korban Banjir
Baca juga: Teddy Bertemu dengan Rizky Febian, Kesepakatan Ini Terjalin, tapi Teddy Kudu Kembalikan Aset Dulu
Sampai 13 Februari, kata Uu, tercatat, vaksinasi kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Cirebon baru sebanyak 36 persen.
Ini menempatkan Kota Cirebon sebagai daerah yang paling belum maksimal dalam menjalankan vaksinasi tahap 1.
Daerah lainnya yang juga di bawah 50 persen adalah Kabupaten Majalengka, yang pelaksanaannya baru 46,45 persen. Kabupaten Tasikmalaya sedikit lebih tinggi, 51,44 persen.
"Ini kami berharap, para bupati juga hadir barusan dalam rapat, untuk segera meningkatkan pelaksanaan vaksinasi tersebut," katanya.
Meski demikian, kata Uu, secara keseluruhan, Jabar adalah provinsi paling paling baik dalam vaksinasi Covid-19 tahap 1 ini.
Tingkat keikutsertaan vaksinasi juga terbilang paling banyak.
"Itu sebabnya, kita akan yang paling diutamakan dalam pemberian vaksin selanjutnya, termasuk juga ada prioritas-prioritas lain dalam vaksin karena sudah menunjukkan itikad baik dalam pelaksanaan vaksin tersebut," katanya.
Per 13 Februari, kata Uu, dari 181.701 orang sasaran vaksinasi tahap I untuk tenaga kesehatan, sebanyak 145.341 (79,9 persen) sudah divaksin dosis pertama, dan 31.975 (17,6 persen ) sudah diberi vaksin dosis kedua.
Nakes yang ditunda untuk divaksinasi dengan alasan kesehatan adalah 17.243 orang (9,4 persen).
Sementara itu ada sekitar 3.000 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Karawang tak mengikuti vaksinasi Covid-19 yang sudah dijadwalkan untuk mereka.
Penjabat Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nanik Djojana, mengaku belum mengatahui pasti alasan ribuan nakes tersebut tidak mengikuti vaksinasi.
"Mungkin saja mereka belum mau karena kondisi kesehatan mereka yang tidak memungkinkan untuk divaksin, sehingga mereka memilih menundanya dulu," kata Nanik mepada Tribun Jabar saat dihubungi melalui telepon, Senin (15/2/2021).