Ini Cerita Lengkap Langsung dari Enjang, Sopir Avanza yang Tersesat Masuk Hutan di Gunung Putri
Inilah cerita lengkap yang disampaikan langsung Enjang Imron (48), pengemudi yang mobilnya tersesat di Gunung Putri,
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Inilah cerita lengkap yang disampaikan langsung Enjang Imron (48), pengemudi yang mobilnya tersesat di Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cibgambul, Majalengka, Jumat (12/2) malam.
Saat ditemui di rumahnya di Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/2) sore, pemilik bengkel mobil ini menuturkan, peristiwa tersesat yang viral di medsos itu berawal setelah ia bersama rombongan keluarga menunaikan salat magrib di sebuah masjid, sebelum memasuki kawasan Jahim, Majalengka.
Enjang bersama keluarga saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke Tasikmalaya, seusai menengok keluarga dekat yang sakit di Cirebon.
Mereka menggunakan mobil rental Toyota Avanza. Penumpangnya terdiri dari Aen (60), warga Jalan Paseh, Engkoy (65), Makmur (80) dan Deuis (50) ketiganya warga Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Ade (45) warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie dan Adel (4), putra bungsu Enjang.
Dalam perjalanan Cirebon-Tasikmalaya ia sengaja menggunakan jalur alternatif via kawasan Jahim, Majalengka. Karena jauh lebih dekat dibanding jalur utama via Kawali, Ciamis.
Perjalanan berikutnya seusai solat magrib, Enjang menyebut sebagai perjalanan horor. "Setelah melaju sekitar dua kilometer, tibalah di sebuah pertigaan dan jalan utama terhadang kabut," kata Enjang
Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 19.30. Enjang mulai tak enak hati saat melihat ke depan selain ada kabut juga seperti ada jurang. Padahal sepengetahuannya itu jalan menuju Tasikmalaya.
"Melihat kondisi seperti itu entah kenapa saya malah langsung belok kiri. Tidak berhenti dulu melihat situasi sebenarnya," ujarnya.
Setelah berjalan sekitar 1 km mobil mulai memasuki jalan rusak. Tapi lagi-lagi entah kenapa Enjang terus melajukan kendaraannya.
"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan. Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujar Enjang.
Baca juga: Gara-gara Lockdown, Distribusi Vaksin Covid-19 kepada Nakes di Majalengka Terhambat
Baca juga: Jalaluddin Rakhmat Meninggal karena Covid-19, Sang Cendekiawan Rencananya akan Dimakamkan Disini
Baca juga: Rizky Billar Tampak Seksi dan Tampan di Mata Lesti Kejora Saat Lakukan Ini, Boy William: Seksi Ya
Enjang mengaku tadinya ia berniat parkir dan balik arah. Tapi menurut perasaannya di depan seperti ada perkampungan, sehingga ia terus melaju.
"Apalagi samar-samar terdengar suara azan, perasaan saya ada perkampungan dan nanti akan parkir di sana. Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.
Ia akhirnya memutuskan berhenti dan berupaya memarkir kendaraannya balik arah. Dengan susah payah karena jalan sempit dan jelek, Enjang akhirnya berhasil memutar arah.
Namun baru berjalan sekitar dua menit, tiba-tiba ban mobil ada yang pecah karena melintas batu tajam. Perjalanan pun akhirnya terhenti.