Ada Nuansa Mistis, Begini Cerita Soal Mobil Warga Tasik Tersesat di Hutan Gunung Putri Majalengka
Cerita mobil warga Tasikmalaya tersesat di kawasan hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka memiliki nuansa mistis.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
"Saya penasaran jadi ke lokasi, di lokasi yang nyasar banyak pohon bambu dan kaliandra. Longsor dua titik, jadi pas mobil itu masuk sepertinya baru terjadi longsor," imbuhnya.
Baca juga: TERBONGKAR Isi Pesan Maaher At-Thuwailibi Sebelum Wafat untuk Nikita Mirzani, Singgung Soal Hijab
Baca juga: Catherine Wilson Bebas dari Penjara, Kini Agak Gemukan, Kapok Pakai Narkoba, Niat Mau Buang Sial
Selain itu, Yana juga mengaku banyak pengendara yang melihat ular dan gerbang emas di kawasan tersebut.
Bahkan tidak sedikit juga pengendara yang mengalami kecelakaan di Jalan Maniis- Panjalu.
"Tamu yang makan suka lihat ada ular, ada gapura dari emas. Kemudian di bawah ada pohon besar, di sana banyak yang kecelakaan katanya ada anak kecil ada orang tua. Kebanyakan yang kecelakaan itu pendatang bukan warga sini," tandasnya.
Hal senada juga dikatakan Asep Saefulrohman, Kepala Dusun I Desa Maniis.
Menurutnya, memang hal mistis di kawasan itu masih ada dan seringkali terbukti.
Ia pun berpesan kepada pengendara yang melintas untuk selalu berhati-hati dan yang terpenting memanjatkan doa selama diperjalanan.
"Ya memang disini masih ada hal-hal mistis. Makanya yang lewat sini sering-seringlah istighfar dan berhati-hati," singkatnya.
Seperti diketahui, satu keluarga tersesat di Hutan Gunung Putri, Blok Maniis Tonggoh, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Sabtu (13/2/2021) dini hari.
Hal itu, lantaran sang sopir tak tahu jalan.
Saat jalan berkabut, sopir malah mengarahkan mobil minibus Avanza Z 1167 LD hingga tersesat ke dalam hutan sejauh sekitar 5 kilometer dari jalan raya.
Beruntung, keluarga tersebut berhasil diselamatkan anggota Polsek Cingambul bersama warga sekitar.
Tujuh orang yang diselamatkan itu antara lain, sopir Enjang Imron (49), warga Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Kemudian, enam penumpang antara lain, Makmur (82) warga Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
AEN, (75) warga Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang Tasikmalaya.
Rukoyah (70), warga Mangkubumi Tasikmalaya.
Deuis (50), warga Mangkubumi Tasikmalaya.
Ade Suhartini (45) warga Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang Tasikmalaya.
Dan balita perempuan Putri (3).