Retakan Tanah di Ruas Tol Cipali KM 122 Hingga Membuat Jalan Ambles, Ini Kata ASTRA Tol Cipali

amblesnya jalan diakibatkan oleh kondisi curah hujan yang tinggi dan terus menerus yang terjadi di wilayah Jawa Barat

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Tol Cipali Km 122.400 Ambles. 

Kasat PJR Tol Cipali Kompol Zaenal Abidin membenarkan kondisi ambles tersebut dan saat ini kendaraan sedang diberlakukan Contra flow.

"Betul ambles dari KM 122.400 sepanjang kurang lebih 30 M. Ada Contra flow," ujar Zaenal.

Ia menyebut Contra flow diberlakukan untuk menghindari jalan yang ambles tersebut.

"Contra flow dari dari Km 126 Cipali sampai Km 117. Kendaraan dari arah Timur (Jawa) masuk jalur contra flow di Km 126 dan kembali ke jalur B kembali / Keluar dari Jalur contra flow di Km 117 Cipali," ujarnya.

Tol Cipali Km 122.400 Ambles.
Tol Cipali Km 122.400 Ambles. (Istimewa)

Terendam Banjir

Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kembali tergenang air pada Minggu (7/2/2021).

Genangan air itu terjadi di KM 136+100 sampai dengan KM 136+200, akibatnya baik kendaraan yang datang dari arah Jakarta maupun Cirebon tersendat.

Adapun ketinggian banjir yang menggenangi ruas jalan tol itu setinggi 10 centimeter.

Banjir itu merupakan kiriman dari sejumlah wilayah di hulu Kabupaten Indramayu yang terdampak banjir, sehingga membuat Sungai Cilalanang yang melintasi ruas jalan tol ikut meluap.

Ruas Tol Cipali KM 136 Terendam Banjir, Air Datang Kiriman dari Hulu Indramayu

Tol Cipali KM 136 Tergenang Air Seusai Banjir Terjadi di Sejumlah Wilayah di Kabupaten Indramayu

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan, banjir yang menggenangi ruas Jalan Tol Cipali menyita perhatian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Pada kesempatan itu, Basuki Hadimuljono langsung meninjau lokasi banjir. Ia ingin, fenomena ruas jalan Tol Cipali bisa segera diatasi.

"Tadi Pak Menteri bilang akan ditangani secara terpadu, mulai dari hulu sampai hilir," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.

Lanjut Caya, dari hulu sampai hilir itu akan dibuat long storage atau bangunan penahan air yang berfungsi menyimpan air di dalam sungai.

Yakni, dari mulai Sungai Cilalanang di bagian hulu hingga Sungai Ciperawan di bagian hilir.

Ia mengatakan, sejauh ini normalisasi sungai tersebut baru dilakukan tahun kemarin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved