Banjir di Indramayu

BREAKING NEWS: Beredar Video Rumah Warga di Indramayu Terseret Banjir, Ketinggian Air Sampai 3 Meter

Beredar sebuah video yang memperlihatkan beberapa rumah hanyut terseret arus banjir bandang yang melanda Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Tangkapan layar sebuah rumah terseret arus banjir di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021). 

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan bencana.

"Kalau upaya dari BPBD yang utama kita kemanusiaan dengan mengkoordinasikan bersama instansi terkait penanggulangannya," ucap dia.

Banjir di Karawang

Hujan deras mengguyur Karawang, Jawa Barat dalam satu pekan terakhir. Rusaknya drainase dan luapan sejumlah sungai menjadi salah satu penyebab banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan sebanyak 2.806 rumah terendam di delapan desa dua kecamatan.

Yasin mengatakan, banjir terjadi di dua kecamatan. Kecamatan Cilamaya Wetan di dua desa yakni Desa Rawagempol Wetan sebanyak 450 rumah terendam yang dihuni 1.800 jiwa. Setelah itu Desa Rawagempol Kulon sebanyak 322 rumah yang dihuni 1.116 jiwa.

Heboh, Pekalongan Diterjang Air Banjir Berwarna Merah Darah, Diduga Ini Penyebab Warna Air Berubah

TERUNGKAP, Weni Wanita yang Tewas Ditusuk Bambu di Garut Itu Terakhir Pamit Pergi ke Rumah Pacar

Selain itu banjir juga merendam enam desa di Kecamatan Rengasdengklok. Rinciannya di Desa Rengasdengklok Utara yang merendam 650 rumah yang dihuni 2.600 jiwa, Desa Rengasdengklok Selatan sebanyak 382 rumah yang dihuni 1.344 jiwa.

"Kemudian di Desa Karyasari sebanyak 139 rumah yang dihuni 407 jiwa. Desa Amansari itu ada 367 rumah sebanyak 1.007 jiwa. Desa Kertasari juga itu ada 367 rumah sebanyak 1.200 jiwa dan ada juga Desa Kalangsari sebanyak 129 rumah yang dihuni 407 jiwa," kata Yasin saat dihubung Tribun Jabar melalui telepon seluler, Sabtu (6/2/2021).

Selain pemukiman, banjir juga merendam sebanyak 6 hektar sawah di dua kecamatan tersebut.

"Terbaru hari ini ada dua desa yang banjir. Saat ini masih dalam pendataan yakni di Desa Dawuan Tengah dan Dawuan Barat," katanya. (Cikwan Suwandi)

Keranda dan Makam Sudah Siap, Tunggu Kedatangan Jasad Weni Wanita yang Tewas Ditusuk Bambu di Garut

Kisah Seorang Polisi di Majalengka Bagi-bagi Kuota Internet Gratis ke Siswa di Masa Pandemi Covid-19

TMA Citarum Siaga Satu

Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Citarum di Karawang, Jawa Barat terus meningkat. Bahkan dari Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 21.00 WIB, pantauan peil scale Kedung Gede masih menunjukan siaga 1 (Siap).
Dari data pantauan alat ukur ketinggian permukaan air di Kedung Gede milik Perum Jasa Tirta (PJT) II tersebut mencapai TMA mencapai 10,45 meter dengan debit 622,8 meter kubik per detik.
Sementara itu pemantauan ketinggian permukaan air di Syphon Sungai Cibeet masih relatif aman kendati adanya peningkatan. Saat ini Pukul 21.00 WIB Syphon Sungai Cibeet menunjukan TMA 16,25 meter dengan debit 434, 486 meter kubik perdetik.
"Kami tetap imbau kepada masyarakat. Curah hujan masih sangat tinggi akan mengguyur Karawang. Sehingga masyarakat dipinggir sungai untuk tetap waspada," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin saat dihubungi Tribun Jabar, Sabtu (6/2/2021).
Selain itu, Yasin mengaku pihaknya telah menyiagakan Satgas BPBD dan relawan kebencanaan untuk selalu siap siaga menghadapi bencana alam.
"Satgas dan relawan sudah kita siagakan untuk selalu memantau," katanya.
Yasin mengatakan, selama sepekan terakhir hujan di Karawang sebanyak 2.806 rumah terendam di delapan desa dua kecamatan.
"Yang mengungsi sebanyak 150 jiwa 65 Kepala Keluarga," katanya.
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved