Efek Game Online Seperti Narkoba, Kecanduan Game Online Seorang Pemuda Jual Motor Ibu dan Kakaknya

Bahkan motor orang tuanya sendiri juga sering digelapkan pelaku beberapa kali hingga dijualnya untuk bermain game online.

Editor: Mumu Mujahidin
(KOMPAS.com/ RAJA UMAR)
Ilustrasi game online Pubg: Kecanduan Game Online Seorang Pemuda Jual Motor Ibu dan Kakaknya, Efek Game Online Seperti Narkoba 

"Saya sudah cari dia kemana-mana namun tidak ketemu. Karena tidak ada titik terang dan saya sudah kordinasi dengan orang tua kami, maka kami sepakat melaporkan dia ke polisi agar dia bisa berubah dan bertanggung jawab," tutupnya.

Laporan penggelapan satu unit sepeda motor yang dialami korban sudah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang, untuk selanjutnya laporan korban akan ditindak lanjuti Unit Reskrim Polrestabes Palembang.

Baca juga: Ada 2 Mobil Mahal di Rumah Mewah Angel Sepang Disebut Hasil Selingkuh 3 Tahun dengan James Kojongian

Baca juga: James Kojongian Disidang dan Memohon-mohon Agar Tak Dicopot dari DPRD Sulut Usai Ketahuan Selingkuh

Efek Menyerupai Narkoba

Kecanduan gawai khususnya game online ternyata bisa dialami berbagai tingkatan usia.

Tribunsumsel.com pernah memberitakan hal ini pada 2019 lalu.

Psikolog Klinis RS Ernaldi Bahar, Feriliana SPsi mengaku, menangani sejumlah kasus kecanduan gawai sejak tahun 2018 sebanyak 1 orang, jumlah itu meningkat tahun 2019 ini jadi dua orang.

"Efek dari kecanduan gawai ini, sangat menyerupai efek narkoba, tapi ini bedanya lewat mata."

"Dalam tahap awal berdampak masalah kejiwaan dan puncaknya bisa gangguan kejiwaan," ungkapnya kepada Tribunsumsel.com.

Feriliana menyampaikan tiga orang yang ditangani RS Ernaldi Bahar seluruhnya masih dapat dikategorikan mengalami masalah kejiwaan, atau pasien masih memiliki kontrol terhadap dirinya.

Dapat dikategorikan gangguan kejiwaan jika telah memenuhi kriteria tertentu, misalnya telah berlangsung lama, tidak memiliki kendali diri, memprioritaskan bermain, tidak tahu akan tindakan itu baik atau salah.

"Tiga orang itu berusia belasan tahun, masih dalam kategori memiliki masalah kejiwaan belum gangguan kejiwaan, mereka masih memiliki kontrol baik akan dirinya sendiri," katanya

Ia menyebut banyak orang tua masih belum memahami tanda tanda anaknya mengalami kecanduan gawai.

Sehingga orang tua tidak melakukan langkah langkah penanganan.

Bahkan kerap kali sejumlah gangguan perilaku misalnya akan kerap berbohong, mencuri, hanya dinilai sebagai kenakalan biasa.

Orang tua mungkin hanya menasehati, namun tidak melihat akar dari persoalannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved