Kisah Ulee Disabilitas Asal Indramayu yang Kakinya Lumpuh, Ingin Hidup Tanpa Merepotkan Orang Lain

Ulee (33), seorang penyandang disabilitas asal Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu tetap berjuang bertahan hidup

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Istimewa
Ulee penyandang disabilitas saat menunjukan kaos jualannya di Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jumat (22/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Ulee (33), seorang penyandang disabilitas asal Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu tetap berjuang bertahan hidup dengan serba keterbatasan.

Kondisi kedua kakinya yang lumpuh rupanya tidak menyurutkan semangat Ulee, ia ingin hidup mandiri tanpa bergantung kepada siapapun.

Ulee menceritakan, kedua kakinya itu lumpuh saat ia masih seusia remaja, ia pun tidak mengetahui secara pasti penyebab hal tersebut harus ia alami. 

Baca juga: Ambulans Bawa 3 Pasien Covid-19 Ditabrak Suzuki X-Over di Denpasar, Begini Nasib dan Kronologisnya

Baca juga: Dokter Ini Bocorkan Cara Sembuh dari Gejala Covid-19, Tanpa Harus Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Kini, kedua kakinya mengecil dan tidak bisa diluruskan. 

Hal tersebut pula yang membuatnya saat itu tak bisa melanjutkan sekolah dan hanya lulus sekolah dasar (SD).

"Saya juga gak ngerti penyebabnya tapi ya begitu kondisinya semakin parah pas mau masuk SMP terus sampai gak diterusin," ucapnya kepada Tribuncirebon.com, Jumat (22/1/2021).

Putus asa pun, diakui Ulee sempat menghampiri dirinya. Apalagi, sampai saat ini, ia belum berkeluarga dan masih bergantungan kepada orang tua.

Meski demikian, semangat untuk melanjutkan hidup itu kembali muncul saat Ulee mulai belajar mendongeng.

Sosok Samsudin, seorang pendongeng satwa langka yang sekaligus peraih penghargaan Kehati Award 2020 asal Kabupaten Indramayu, menginspirasi Ulee.

Ia mengatakan, berkat motivasi dan dorongan untuk terus berkarya, keinginan untuk hidup mandiri itu muncul.

Ulee pun, mencoba peruntungan dengan berjualan kaos yang ia desain menggunakan foto Samsudin, kaos itu ia jual dengan harga Rp 120 ribu baik secara langsung maupun online.

"Saya juga suka dongeng satwa langka, sengaja dijadikan desain juga untuk mengenalkan satwa langka kepada masyarakat," ucapnya.

Selain berjualan kaos, Ulee juga membuat kerajinan miniatur dari limbah stik ice cream. 

Banyak desain yang bisa Ulee buat, seperti rumah-rumahan, perahu, dan lain-lain sesuai dengan pesanan pelanggan.

"Bisa desain apa aja, kaya rumah-rumahan, kalau yang kecil harganya cuma Rp 70 ribu, tapi lumayan," ujarnya.

Dalam memulai usaha-usaha itu pun, diakui dirinya tidak mudah. Berbagai kendala juga ditemui Ulee.

Meski demikian, pria yang juga merupakan penggemar Slank dan Iwan Fals itu tetap berkomitmen untuk tidak merepotkan orang-orang di sekitarnya.

"Belum punya anak, masih tinggal sama orang, alhamdulillah orang tua masih ada," ucap dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved