Ibu Kandung Cap Tiga Anaknya Durhaka Usai Gugat Soal Harta Warisan: Anak Durhaka, Anak Durhaka
Seorang ibu dituntut ketiga anak perempuan dan cucunya terkait permasalahan pembagian harta warisan.
TRIBUNCIREBON.COM - Cerita pilu dirasakan seorang ibu di Kecamatan Banyuasin, Sumatera Selatan.
Betapa tidak seorang ibu yang telah susah payah melahirkan dan mengurus anak-anaknya tersebut digugat oleh ketiga anak perempuannya.
Ibu tersebut bernama Daminah warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Ia dituntut ketiga anak perempuan dan cucunya terkait permasalahan pembagian harta warisan.
Padahal kegita anak perempuannya tersebut tengah menerima harta warisan masing-masing, bahkan ketiga anaknya tersebut telah hidup mapan.
Baca juga: Anak yang Gugat Orangtua Rp 3 Miliar Meninggal Sehari Sebelum Sidang, Sidang Digelar di PN Bandung
Baca juga: Sambil Gendong Anak Ibu Muda Dipukul dan Ditendang Dua Pria Tidak Dikenal Secara Brutal
Sakit hati membuat Daminah menganggap ketiga anak perempuannya tersebut anak durhaka.
Bukan tanpa alasan, Daminah menyebut anak kandungnya sebagai anak durhaka.
Bahkan Senin (18/1/2021) kemarin Daminah harus menghadapi sidang lanjutan gugatan di Pengadilan Agama Pangkalan Balai Banyuasin.
"Anak durhaka, anak durhaka, anak durhaka," ucap Daminah usai menjalankan sidang lanjutan mediasi di Pengadilan Agama (PA) Banyuasin, Senin (18/1/2021).
Sementara itu, Heriyandi SH didampingi Sutopo SH selaku advokasi Daminah dan cucunya bernama Angga menyebutkan, sidang mediasi berjalan lancar.
Hanya tetapi, masih belum menemukan titik baik antara ketika anak terhadap ibu kandung, Daminah.
"Saya berharap persoalan bisa mengerucut dengan kekeluargaan dan kembali harmonis hubungan baik antara anak dan ibu kandung," harap Heri.
Untuk diketahui, objek yang di sengketa merupakan tanah seluas 12.000 meter persegi, terdiri dari 3 surat yang terletak di Jalan Mutiara Kelurahan Kedondong Rate Banyuasin.
Sedangkan menurut keterangan dari tergugat Daminah, bahwasannya ketiga anak kandung perempuannya tersebut masing- masing telah mendapatkan bagian dari hartanya seluas 750 meter persegi untuk per orang.
Untuk objek yang digugat di luar tanah tersebut yang memang sudah atas nama Daminah diketahui oleh Lurah, Kecamatan dan Notaris yang kini juga menjadi tergugat.
Cerita Lengkap
Diberitakan sebelumnya, nasib tragis dialami oleh Darmina, warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Saat ini dirinya sedang berjuang menghadapi gugatan yang diajukan tiga anak perempuannya dan cucu.
Ia menceritakan, sebelum gugatan datang, ketiga anaknya sudah jarang menjalin silaturahmi dengan dirinya terhitung sejak suami Darmina, Aplaha Kajim, meninggal dunia 2019 lalu.
Jangankan untuk tatap muka, sekedar komunikasi via telepon pun hampir tidak pernah.
"Tidak pernah, tahu-tahu ada surat dari pengadilan," kata Darmina.
Diakui Darmina, ketika menjelang lebaran puasa, anaknya yang nomor 3 bernama Aprilina pernah mengirim bingkisan.
Tapi orangnya tidak datang ke rumah sampai sekarang.
Sama halnya dengan Herawati, anak pertama, dan Mila Katuarina, anak keempat, semenjak bapaknya meninggal dunia sampai sekarang tidak pernah melihat Darmina.
Baca juga: Infused Water Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Berikut 6 Jenis Infused Water dan Cara Membuatnya
Baca juga: Belimbing Wuluh Ternyata Bisa Obati Nyeri Otot Hingga Sakit Gigi, Begini Cara Mengolahnya
Sementara Alpian, cucunya yang ikut menggugat, sempat datang ke rumah hanya minta uang saja.
Hanya anak bungsunya, Dewi Shinta, yang masih peduli sama dirinya. Hingga kini masih berkomunikasi dan pernah datang ke rumah.
"Karena Dewi tahu dan pernah merasakan merawat saya selama 5 tahun," tutur Darmina yang merasa lega dan nyaman hidup bersama Angga cucunya yang bisa mengurusi dan memenuhi kebutuhan pokok dirinya.
Nenek berusia 78 Tahun ini, ketika ditanya mengenai tempat tinggal mengapa harus memilih tinggal bersama Angga bila dibandingkan dengan ke empat anak perempuannya yang sudah mapan hidup.
Darmina, dengan senyum semunya menjawab, dirinya sudah tahu rahasia anak perempuannya sehingga tak mau hidup bersama mereka.
Oleh sebab itu, Darmina lebih memilih tinggal bersama Angga dan istrinya serta kedua cucunya yang selalu membuat semangat hidup.
"Saya pernah nginap di rumah Aprilina. Saya tak tahan soal makan. Aprilina selalu mainkan matanya dengan menjelitkan mata ke arah saya kalau mau makan," ungkap Darmina.
Berbeda dengan Herawati, dirinya pernah menginap di rumahnya, malahan dirinya sebagai orangtua selalu diejek dengan memperlihatkan bokongnya.
"Jadi saya sudah rahasia anak. Lebih baik saya bersama cucu, tapi saya nyaman," ucap Darmina tersedu karena menahan nangis.
Tetapi tidak semua anak yang menjadi perhatian khusus Darmina, anak bungsunya Dewi Shinta yang pernah merawatnya selama 5 tahun hingga kini tetap baik, meskipun jarang datang ke rumah.
"Hanya Dewi yang lama merawat saya, suaminya kecil tapi baik dan kuat membopong saya kalau mau mandi," tutur Darmina.
Dijelaskan Darmina, cucunya Angga sejak berumur 3 tahun ditinggalkan oleh ibunya meninggal, dan pesan ibunya agar Angga dirawat dengan baik.
Sebab itu, Angga dibesarkan hingga sekarang. Dan Angga sudah besar dan berbalik merawat dirinya dengan ikhlas dan tulus.
"Saya merasa nyaman bersama Angga dan istri serta anaknya. Soal makan dan keperluan saya selalu disiapkan Angga," akui Darmina.
Baca juga: Seorang Wanita Sengaja Tabrak Tetangganya yang Tengah Hamil dengan Motor, Lalu Pergi Begitu Saja
Baca juga: Gara-gara Masalah Ini Anak Gugat Orangtua Rp 3 Miliar, Sehari Sebelum Sidang Satu Anaknya Meninggal