Pelanggan Kaget Tagihan Listrik Membengkak Jadi Rp 68 Juta Biasa Rp 500.000, PLN Minta Lakukan Ini
pelanggan mengeluhkan membengkaknya tagihan listrik kepada PLN, padahal biasanya dia hanya perlu membayar Rp 500.000
"PLN wajib transparan dan berikan bukti-bukti otentik kepada pelanggan," kata Alvin saat dihubungi, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Siapa Sih Mbak You Berani-beraninya Ramal Presiden Jokowi Lengser 2021? Ini Profil Mbak You
Menurut Alvin, banyaknya kasus pelanggan yang mengeluh tagihan listrik yang membengkak juga harus menjadi evaluasi PLN.
Baca juga: Kronologi Versi Pelanggan dan PLN soal Tagihan Listrik Rp 68 Juta
Evaluasi yang dapat dilakukan, kata Alvin, antara lain memperbaiki sistem pencatatan, kompetensi petugas, serta ketepatan alat ukur.
"Sebaiknya PLN sediakan juga mekanisme cicilan bagi pelanggan terdampak yang berniat baik membayar denda," ujar Alvin.
Di sisi lain, Alvin menyarankan pelanggan yang tagihan listriknya membengkak untuk mengadu kepada PLN secara formal.
"Perhatikan penjelasan PLN. Jika terbukti benar, pelanggan wajib bayar. Jika PLN tak mampu buktikan kesalahan pelanggan, keberatan pelanggan harus diterima PLN," kata dia.
Baca juga: Harga HP Samsung Januari 2021: Samsung Galaxy M51 Rp 5,5 Juta, Samsung Galaxy A12 Rp 2,5 Juta
Apabila hal itu tak ditanggapi, lanjut Alvin, pelanggan dapat melaporkan hal tersebut ke Ombudsman RI maupun perwakilan Ombudsman RI di provinsi setempat.
Kronologi Versi Pelanggan dan PLN soal Tagihan Listrik Rp 68 Juta
Sebuah utas di media sosial Twitter viral. Utas yang diunggah pada 15 Januari 2021 itu berbagi cerita soal pengalaman seorang pelanggan PLN yang tagihan listriknya membengkak hingga Rp 68 juta.
Menurut pelanggan berinisial M (31) itu, tagihan listrik yang diterimanya biasanya Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per bulan.
Kompas.com menghubungi pelanggan PLN tersebut dan pihak PLN, Minggu (17/1/2021), untuk mengonfirmasi twit yang viral tersebut.
Berikut kronologi versi pelanggan dan versi PLN.
Kronologi versi pelanggan PLN M dan keluarganya tinggal di Tangerang sejak Februari 2020.
Kejanggalan tagihan listrik mulai dirasakan pada Oktober 2020, ketika ada tagihan listrik dengan besaran hingga Rp 5 juta.