Rasakan Sensasi Sedapnya Bakso Tumpeng Dawuan Majalengka, Mampir Saja di Warung Bakso Mang Panjul

Bakso tumpeng ini menjadi salah satu menu andalan di warung bakso yang terletak di Blok Sabtu, RT.001/002, Desa Gandu, Kecamatan Dawuan, Majalengka

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bakso Tumpeng salah satu menu andalan di Bakso Mang Panjul Dawuan Majalengka, Sabtu (16/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA - Warung Mie Bakso Mang Panjul Dawuan Majalengka sebenarnya mirip dengan warung bakso pada umumnya.

Warung sederhana tersebut menawarkan berbagai macam menu bakso.

Mulai dari bakso ukuran kecil, hingga bakso ukuran jumbo.

Menariknya, ada salah satu menu bakso ukuran jumbo yang mirip dengan nasi tumpeng.

Baca juga: JANGAN LUPA Nonton Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, Bisa Saksikan via Live Streaming di HP Anda

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Mau BAwa AC Milan Kembali ke Liga Champions, Aneh Tim Sekelas Atalanta Bisa Lolos

Ya, bentuknya seperti gunung mengerucut dengan dihiasi bakso ukuran kecil lainnya.

Bakso tumpeng tersebut menjadi salah satu menu andalan di warung bakso yang terletak di Blok Sabtu, RT.001/002, Desa Gandu, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka ini.

Isi dari bakso tumpeng tersebut irisan dari daging sapi dan bakso kecil.

Jika pelanggan ingin sensasi pedas, akan ditambahkan dengan cabai jenis jablay.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin membeli bakso tersebut tidak bisa secara mendadak.

Melainkan, harus memesan terlebih dahulu maksimal H-1.

Selain bakso tumpeng, menu andalan lainnya ada bakso cangkir, bakso maskot dan bakso bunderan munjul Majalengka.

Salah satu pelanggan, Anah (25) mengaku tidak sia-sia datang dari Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka untuk mencicipi bakso khas Mang Panjul ini.

Dirinya sampai kebingungan karena saking banyaknya pilihan bakso yang ditawarkan.

"Saya baru pertama kali ke sini, memang benar rasanya enak. Saya nyoba bakso Bunderan Munjul Majalengka," ujar Anah, perempuan berparas cantik ini di lokasi, Sabtu (16/1/2021).

Ia juga mengaku, awalnya berasal dari media sosial bahwa di daerah Kecamatan Dawuan, ada penjual bakso yang dianggap enak.

Setelah mencicipinya, dirinya mengakui kelezatan bakso ditambah minum es jeruk yogurt khas bakso Mang Panjul tersebut.

Pelanggan lainnya, Noneng Rahayu (33) mengatakan kelezatan bakso Mang Panjul berada pada dagingnya.

Dagingnya yang begitu numpuk di dalam bakso, menjadi pembeda dari bakso lainnya.

"Saya ini termasuk penikmat bakso, tapi baru merasa beda setelah makan di sini (bakso Mang Panjul) tidak menyesal saya datang jauh-jauh dari Kecamatan Jatitujuh," ucapnya.

Menurut sang pemilik bakso, Muhamad Saeful Idris atau biasa dipanggil Mang Panjul (21), sejak tahun 2017 dirinya sudah mencoba berinovasi dengan menawarkan bentuk-bentuk yang tak lazim terhadap bakso yang dijualnya.

Hal itu, membuat masyarakat merasa penasaran untuk datang langsung mencicipi bakso hasil penerus dari bapaknya tersebut.

"Awalnya bapak saya menjual bakso dari tahun 2000 hingga 2017. Nah setelah saya lulus SMA pada tahun 2017, saya mencoba berkreasi dengan ide-ide yang saya punya," jelas Panjul.

Ia menyampaikan, ada sekitar 80 menu yang bisa dipilih oleh pembeli untuk menikmati sensasi bakso yang dijualnya.

Yakni, dengan menu andalan salah satunya bakso tumpeng tersebut.

"Untuk harga sendiri bervariasi dengan paling murah Rp 10 ribu per porsi dan paling mahal Rp 1 juta dengan nama menu bakso, yaitu bakso tak lazim dengan ukuran 8 kg," katanya.

Masih disampaikan Panjul, di momen akhir pekan ini, dirinya bisa menjual sebanyak 500 mangkok dalam sehari.

Dengan omzet mencapai Rp 5 jutaan.

"Alhamdulilah, meski di situasi pandemi Covid-19, pengunjung masih terbilang stabil. Kami pun akan terus berinovasi sehingga makin meningkatkan daya minat pengunjung," ujar pria yang tidak lama lagi akan melangsungkan pernikahan ini.

Sementara, ia menjelaskan, dinamai Bakso Panjul karena itu nama julukannya saat dipanggil.

Menurutnya, nama tersebut lebih mudah dihafal oleh warga.

"Nama itu lebih melekat kepada saya dibanding nama asli saya. Biar lebih mudah dikenal juga dengan nama tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Waspada, Tinggal Satu Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang Berstatus Zona Hijau Covid-19

Baca juga: Banyak Jalan Berlubang, Pengguna Jalan Keluhkan Buruknya Ruas Jalan Jatiwangi-Sumberjaya Majalengka

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved