Hina Wafatnya Syekh Ali Jaber di Facebook, Orangtua Pemilik Akun Datangi Desa, Kades Jelaskan Begini

Nandang, Kepala Desa Jayanti, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi buka suara terkait akun Facebook Rtuu Yuliana yang hina wafatnya Syekh Ali Jaber

Editor: dedy herdiana
Istimewa/Facebook via Tribunjabar.id
Akun Facebook yang menghina wafatnya Syekh Ali Jaber mendapat banyak kecaman. Orangtua Pemilik Akun Datangi Desa, Kades Jelaskan Begini 

Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir, bahkan ia juga mulai menjadi aktor dalam film "Surga Menanti" (2016).

Meski sudah tenar, Syekh Ali Jaber tetap berendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah.

Menjadi Korban Penganiyaan

Syekh Ali Jaber dikabarkan menjadi korban penganiyaan.

Peristiwa ini terjadi di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020).

Dikutip dari TribunLampung.co.id, berdasar informasi yang dihimpun, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di bagian bahu kanan.

Saat ini, Syeh Ali Jabar tengah dirawat di Puskesmas Gedong Air, Bandar Lampung.

Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP David Jeckson Sianipar, saat dikonfirmasi TribunLampung.co.id membenarkan hal tersebut.

"Benar," kata David Jeckson Sianipar, Minggu (13/9/2020).

David Jeckson Sianipar mengatakan, pihaknya juga sudah mengamankan pelaku penusukan.

"Saat ini (Syeh) sedang dirawat di Puskesmas Gedong Air," ucap AKP David Jeckson Sianipar.

Terkonfirmasi Positif Covid-19

Ulama Syekh Ali Jaber dinyatakan terpapar virus Corona. Hal ini diumumkan oleh Yayasan Syekh Ali Jaber di Instagramnya pada Selasa (29/12/2020).

Syekh Ali Jaber tak menyangka akan terpapar virus Corona.

"Alhamdulillah inalilah subhanallah nggak menyangka padahal sering swab berkali-kali selalu negatif, beberapa hari lalu awal langkah mulai panas kemudian batuk saya rasa panas biasa-biasa saja," kata Syekh Ali Jaber dalam video yang diunggah Yayasannya.

Menurutnya, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mematuhi protokol kesehatan, menerapkan 3M dan jarang bertemu dengan orang banyak.

"Coba bayangkan saya jarang ketemu siapa-siapa kalaupun ketemu saya selalu memenuhi protokol jaga 3 M. Kemudian menjauh dari kerumunan dan keramaian, tapi subhanallah kalau sudah qadarullah wa hadhr la Yuni Minal qadar, Kalau sudah ditakdirkan oleh Allah pasti datang ujian," cetusnya

Syekh Ali Jaber mengaku sempat meminum obat untuk mengurangi panas, dan juga batuk. Bahkan meminum madu agar bisa menjaga stabilitas tubuh. Namun, ketika diswab hasilnya menyatakan positif Covid-19. 

Kabar terakhir, Kamis (14/1/2021), Syekh Ali Jaber diinformasikan meninggal dunia.

(Tribunnews.com/Fajar)(Tribunnewswiki.com/Ron) (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved