Syekh Ali Jaber Wafat

Jenazah Syekh Ali Jaber Ternyata Tidak Akan Dimakamkan di Lombok, Tapi di Lahan Pesantren Satu Ini

Tentang pesan Syekh Ali Jaber minta dimakamkan di Lombok, Itu bukan wasiat, itu cita-cita Syekh Ali Jaber.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Instagram/yayasan.syekhalijaber
Syekh Ali Jaber ulama moderat meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Kamis (14/1/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM - Jenazah Syekh Ali Jaber ternyata akan dimakamkan di lahan pesantren  Daarul Quran Ketapang Tangerang milik Ustaz Yusuf Mansur.

Hal itu disampaikan Ustaz Yusuf Mansur saat mendampingi pihak RS Yarsi yang menggelar konferensi pers sebelum pemberangkatan jenazah Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021).

Yayasan Syekh Ali Jaber mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian yang disampaikan berbagai pihak. 

Habib Abdurrahman Al Habsyi, Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, meminta jemaah mendoakan di rumah dan masjid masing-masing, tidak perlu datang ke rumah duka atau ke tempat permakaman.

"Tentang pesan Syekh Ali Jaber minta dimakamkan di Lombok, Itu bukan wasiat, itu cita-cita Syekh Ali Jaber. Bahkan sebenarnya cita-cita ingin dimakamkan di Madinah. Kalau ada yang bisa membawa jenazah ke Madinah, itu lebih bagus," kata adik Syekh Ali Jaber

Dalam sebuah video di akun  YouTube Muhammad Syafi'i Ma'arif, Syekh Ali Jaber menjelaskan alasan mengapa ia sangat mencintai Lombok. 

Ia mengaku berasal juga dari Mataram.

"Banyak orang tidak percaya, saya asal usul dari Indonesia. Kok bisa ya, kok mancung ya," kata Syekh Ali dalam saluran YouTube.

Baca juga: Aa Gym Doakan Syekh Ali Jaber dengan Suara Bergetar, Aa Ungkap Kebaikan Almarhum Semasa Hidupnya

Baca juga: Sosok dan Kiprah Syekh Ali Jaber, Pernah Ditusuk dan Jadikan Bocah Pemulung Sebagai Anak Angkat

Baca juga: Kutipan Syekh Ali Jaber Soal Mati, Demi Allah Sungguh Kita Pasti Menyusul, Jangan Terperdaya Dunia

Syekh Ali menceritakan bahwa kakeknya dan kakek ibunya, dua-duanya kelahiran Lombok. Tapi ibu saya tidak pernah cerita. Pas saya di Indonesi baru tahu ada keluarga di Lombok.

Kakek ibu saya punya istri pertama dari Bumi ayu, istri kedua dari Madura, dan istri ketiga dari Lombok.

"Belum yang keempat sudah wafat," kata Syekh Ali

Kakek saya termasuk yang bisa mempersatukan rakyat Sasak di Lombok melawan penjajah.

Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman, karena ada ceritanya.

Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok. Anak saya lahir di Lombok. Salah satu kakek saya meninggal, mati syahid melawan Jepang di Lombok.

Bahkan salah satu kakek, ayah dari ibu saya, kelahiran di Bumiaya, dan adiknya juga kelahiran Lombok.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved