Tukang Bakso Dihajar Preman Ngamuk di Bawah Jembatan Ampera, Gerobak Bakso Ikut Hancur
Tak hanya menganiaya oknum preman tersebut juga menghancurkan gerobak tukang bakso tersebut.
Atas kejadian tersebut, korban bersama pegawainya melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang kemarin sore.
"Harapan saya agar para pelaku tertangkap dan kami bisa berjualan dengan aman," tutupnya.
Evita Sari (29) kini takut dan truma berjualan bakso lagi di bawah Jembatan Ampera.
"Padahal kami sudah bayar uang keamanan kepada mereka setiap hari sebesar Rp 28 ribu per pedagang," ujar Evita Rabu (13/1/2021).
Evita menjelaskan tidak hanya itu, para preman tadi juga sering minta uang di luar uang keamanan bahkan sering makan tidak bayar.
Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Perasaan Jokowi dan Ini Kata-kata yang Diucapkan Pertama Kali
Baca juga: Diduga Bukan Sembarang Babi Hutan, Apakah Babi Ngepet? Gegerkan Warga Pangandaran, Ada yang Mencari
"Saya awal berjuakan disana bayar kepada mereka Rp 1,8 juta dan perhari Rp 28 ribu tapi tetap saja diganggu, tidak hanya saya namun pedagang lain juga tidak luput dari gangguan mereka," kata Evita.
Diketahui Evita sudah puluhan tahun berjualan di bawah Jembatan Ampera.
"Saya sering ganti pegawai, setelah mereka ganggu pegawai saya berhenti dan ganti lagi begitu seterusnya," bebernya.
Ia berharap agar para pelaku segera tertangkap.
"Tidak ada yang berani melaporkan meraka karena takut. Karena melihat pegawai saya luka dan gerobak hancur saya memutuskan melaporkan mereka ke polisi," tutupnya.
Atas kejadian perusakan tersebut, korban mengalami kerugian Rp 10 juta.
(TrubunSumsel.com, Pahmi Ramadan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Preman Ngamuk, Pukuli Tukang Bakso secara Membabi Buta & Hancurkan Gerobak, Berawal dari Tukar Uang