Rumah Bersejarah Tempat Kelahiran Bung Karno Dibeli Rp 1,2 Miliar, Ahli Waris Minta Rp 4 Miliar

Pemkot Surabaya akhirnya berhasil meminta ahli waris rumah bersejarah tersebut dengan harga Rp 1,2 miliar.

Editor: Mumu Mujahidin
surya.co.id/nuraini faiq
CAGAR BUDAYA - Warga saat berada di depan rumah kelahiran Bung Karno di Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, beberapa waktu lalu. Rumah berukuran 5x15 meter itu kini dibeli Pemkot Surabaya seharga Rp 1,2 miliar. 

TRIBUNCIREBON.COM - Sempat ditawar hingga 4 miliar akhirnya rumah kelahiran Presiden Pertama Indonesia Soekarno dibeli Rp 1,2 miliar.

Rumah kelahiran Bung Karno, tersebut erletak di Jalan Pandean IV/40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng.

Pemkot Surabaya akhirnya berhasil meminta ahli waris rumah bersejarah tersebut dengan harga Rp 1,2 miliar.

Rumah itu sudah ditempati puluhan tahun oleh keluarga Jamilah dan Masniah. Kondisinya pun masih utuh.

Namun, berkat kesabaran dan ketelatenan Pemkot, rumah berukuran sekitar 5x15 meter penuh nilai histori ini berhasil dibeli.

Butuh waktu tujuh tahun untuk mendekati sang ahli waris.

"Prosesnya panjang dan diajak bicara dari hati ke hati. Kami telateni dan bicara alon-alon. Bersyukur, semua clear," kata Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya, Maria Ekawati Rahayu, Minggu (3/1/2020).

Hasil pembicaraan dengan ahli waris yang menempati rumah, keluarga minta waktu hingga akhir Januari ini untuk mempersiapkan diri.

Keluarga Jamilah minta waktu hingga 29 Januari 2021 untuk Mengosongkan rumah yang berada di gang kecil itu.

Di rumah kecil itulah, Sang Proklamator pendiri bangsa ini dilahirkan.

Rumah dengan total luasan 78 meter itu sejak 2013 sudah diupayakan untuk diambil alih pemkot. Namun masih alot.

Dengan tercapainya kata sepakat dan ganti rugi, rumah kecil dengan model sederhana itu akan menjadi aset milik Pemkot Surabaya.

Rumah itu akan dibiarkan apa adanya dan akan dirawat.

"Setiap renovasi dan perbaikan akan mengikuti aturan sebagaimana bangunan cagar budaya. Tentu ini akan melengkapi koleksi rumah cagar budaya di Peneleh. Di sana juga ada Rumah HOS Cokroaminoto," urai Yayuk.

Pada awal 2013 lalu, pemilik rumah belum sepakat karena menawarkan harga cukup tinggi.

Baca juga: Ucapan Gus Dur 12 Tahun Lalu Tentang FPI Kejadian di Masa Pemerintah Jokowi: Organisasi Bajingan

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas 8 Januari Nanti, Usai 15 Tahun Penjara Kasus Terorisme, Begini Kondisinya

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved