Belajar Tatap Muka di Indramayu Batal Digelar Awal Tahun 2021 Ini, Guru Diminta Lebih Kreatif

Wacana belajar tatap muka di sekolah yang awalnya direncanakan bisa dimulai awal tahun 2021 pun batal digelar.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Caridin, Senin (4/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemkab Indramayu kembali menunda pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah.

Wacana belajar tatap muka di sekolah yang awalnya direncanakan bisa dimulai awal tahun 2021 pun batal digelar.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Caridin mengatakan, kebijakan ini diambil susai digelarnya rapat evaluasi dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda di Kabupaten Indramayu.

"Untuk Kabupaten Indramayu ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Senin (4/1/2021).

Caridin menjelaskan, ada banyak evaluasi yang dibahas agar pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada semester ini lebih efektif dibanding tahun kemarin.

Termasuk soal inovasi dan kreatifitas guru akan lebih ditingkatkan demi memicu semangat para murid dalam belajar.

Salah satu trobosan yang sudah dilakukan adalah dengan diciptakannya aplikasi Si Belmi atau Solusi Belajar Bahasa Inggris di Masa Pandemi.

Melalui aplikasi tersebut pembelajaran Bahasa Inggris tetap menyenangkan walau dilakukan secara online, materi yang hendak disampaikan guru pun bisa lebih efektif diterima para murid.

Dalam hal ini, Disdik Kabupaten Indramayu juga memotivasi seluruh guru untuk membuat kreatifitas dan inovasi serupa.

"Dari evaluasi yang kami temukan banyak penyempurnaan yang dilakukan, salah satunya kami mencoba memotivasi guru-guru yang punya kreasi, punya kreatifitas, punya inovasi agar pembelajaran daring ini bisa lebih baik lagi," ujar dia.

Baca juga: Roy Marten Bongkar Kekurangan Gading Marten hingga Diselingkuhi Gisel: Itu yang Dirindukan Perempuan

Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung yang Jarang Disadari, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Program Belajar Alternatif Kemendikbud

Memasuki pembelajaran siswa sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) memberikan program belajar alternatif selain tatap muka.

Program alternatif ini bertujuan mendukung pendidikan jarak jauh (PJJ) di antaranya melalui program Belajar Dari Rumah ( BDR) yang ditayangkan di Televisi Republik Indonesia ( TVRI) untuk jenjang pendidikan PAUD dan Sekolah Dasar (SD).

Tayangan tersebut akan dimulai dari bulan Januari sampai Maret 2021, dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 sampai 11.30 WIB. Termasuk akses online di berbagai situs yang disediakan.

Baca juga: BANTUAN Token Listrik Gratis dari PLN Diperpanjang, Diakses Mulai 7 Januari 2021, Begini Caranya

Baca juga: INFO Loker Awal Januari 2021, BPJS Kesehatan, KKP, Indomaret, & LRT Jakarta, Tersedia Beragam Posisi

Baca juga: Adit Jayusman Tak Menyang Bisa Jadi Pacar Ayu Ting Ting, Ternyata Sosok Ini Mak Comblangnya

PJJ sendiri masih terus diterapkan meski sudah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 yang telah diumumkan 20 November 2020. 

1. Alternatif belajar lewat TVRI

Dalam SKB tersebut, pemerintah membuat penyesuaian kebijakan dengan memberikan penguatan peran pemerintah daerah/kantor wilayah (kanwil)/kantor Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya.

Pemda dan kantor wilayah Kemenag diberi kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka yang berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 di bulan Januari 2021.

Di sisi lain, Kemendikbud tetap mengingatkan kembali untuk tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai prioritas utama.

“Kami mengingatkan kembali agar kebijakan pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara berjenjang, mulai dari penentuan pemberian izin oleh pemerintah daerah/kanwil/ Kantor Kemenag, pemenuhan daftar periksa oleh satuan pendidikan, serta kesiapan menjalankan pembelajaran tatap muka,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Jumeri, di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Sementara bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran PJJ bisa mengakses melalui TVRI dan online. Jadwal BDR TVRI, akan dibagi waktunya sesuai jenjang:

  • Jenjang PAUD tayangan pembelajaran dimulai pukul 08.00 - 08.30 WIB.
  • Jenjang SD kelas 1 pukul 08.30 - 09.00 WIB.
  • Jenjang SD kelas 2 pukul 09.00 - 09.30 WIB.
  • Jenjang SD kelas 3 pukul 09.30 - 10.00 WIB
  • Jenjang SD kelas 4 pukul 10.00 - 10.30 WIB.
  • Jenjang SD kelas 5 pukul 10.30 - 11.00 WIB.
  • Jenjang SD kelas 6 pukul 11.00 - 11.30 WIB. 

2. Alternatif belajar daring

"Tayangan untuk SD mengikuti modul pembelajaran sesuai kurikulum (darurat) dengan mengutamakan pemenuhan kompetensi literasi, numerasi, dan penguatan karakter,” terang Jumeri.

Selain pembelajaran melalui TVRI, tersedia juga tayangan pembelajaran yang bisa disaksikan di TV Edukasi dan Radio Edukasi.

Televisi di bawah naungan Kemendikbud tersebut dapat diakses pada satelit Telkom-4 frekuensi 4125/V/5500. Jika peserta didik atau pendidik ingin mengakses TV Edukasi secara daring atau online bisa mengakses laman resmi https://tve.kemdikbud.go.id.

Ada juga kanal pembelajaran lewat belajar.id. yang bisa diakses para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, termasuk melalui aplikasi Rumah Belajar.

Di dalamnya, para pendidik bisa saling berbagi pola pembelajaran yang dapat diakses melalui laman Guru Berbagi.

Selain itu, bahan bacaan, lembar aktivitas, panduan berkegiatan bersama anak-anak dan remaja juga tersedia pada laman bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id.

“Kami mengajak para pendidik, dan peserta didik serta orang tua untuk memanfaatkan kanal atau alternatif pembelajaran yang dihadirkan oleh Kemendikbud,” pesan Jumeri.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved