Pasutri Dokter di Indramayu Meninggal Karena Covid-19, Istri Wafat Tiga Hari Kemudian Suami Menyusul
Kabar duka datang dari Kabupaten Indramayu. Pasalnya, dua dokter kembali dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Hingga Senin 14 Desember 2020, tercatat ada sebanyak 1.408 orang terkonfirmasi, sebanyak 1.041 di antaranya masih menjalani perawatan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, dari 169 bed atau tempat tidur di seluruh rumah sakit sudah penuh seluruhnya.
"Untuk ketersediaan bed di kita sebenarnya ada 167 bed untuk isolasi rumah sakit, cuma sekali lagi berapa pun bed yang kami siapkan tidak akan mencukupi dengan adanya lonjakan pasien," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (15/12/2020).
Dalam hal ini, disampaikan Deden Bonni Koswara, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat untuk pembukaan pusat isolasi baru.
Yakni, di Gedung Wisma Haji Indramayu di Jalan Olahraga Kelurahan Karanganyar, Indramayu.
Di sana akan disediakan sebanyak 50 bed untuk menampung para pasien.
"Dan ini juga sudah dilakukan peninjauan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Nanti, kita laksanakan mudah-mudahan di minggu depan atau minggu ini," ujar dia.
Nakes Terpapar
Tenaga kesehatan di yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Indramayu terus bertambah.
Deden Bonni Koswara mengatakan, total sudah ada 125 nakes yang terkonfirmasi positif.
"Mereka (nakes) garda terdepan, bersentuhan langsung dengan pasien dan berhadapan dengan lingkungan saat melaksanakan tugas intervensi di lapangan," ujar dia, Minggu (13/12/2020).
Saat menjalankan tugas itu, diduga menjadi penyabab jumlah nakes yang terpapar terus bertambah.
Dalam hal ini, Deden Bonni Koswara menyoroti soal sikap tertutupnya pasien.
Tidak sedikit pasien yang enggan berterus terang soal kondisi kesehatannya selama menjalani isolasi mandiri.
Padahal, Covid-19 sendiri bukan aib yang harus ditutup-tutupi, ia pun ingin agar pasien bisa sedikit terbuka.