Wastika Asal Majalengka Hasilkan Jutaan Rupiah Setiap Panen Ulat Jerman, Sudah 2 Tahun Ditekuni

Pasalnya, ia berhasil membudidayakan Ulat Jerman di bekas rumah yang tak lagi ditempatinya.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Warga Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Wastika (31) berhasil membudidaya Ulat Jerman di era pandemi Covid-19 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Meski di era pandemi Covid-19 ini masyarakat banyak yang merasa kesulitan ekonomi.

Hal itu tampaknya tidak berpengaruh bagi Wastika (31), seorang warga Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Wastika (31).

Pasalnya, ia berhasil membudidayakan Ulat Jerman di bekas rumah yang tak lagi ditempatinya.

Dan dari hasil kerjanya tersebut, ia mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Selama dua setengah tahun, Wastika menekuni bisnis tersebut hingga akhirnya dirinya bisa mendapatkan penghasilan hingga jutaan rupiah dari setiap panen.

Wastika menceritakan, berawal dari pengalamannya bekerja di tempat budidaya Ulat Jerman milik orang lain, dirinya berhasil menyerap segala ilmu yang diajarkan oleh majikannya dulu.

Setelah berhenti bekerja di tempat milik orang lain, kemudian ia berupaya mencoba membudidayakannya sendiri di rumah.

"Alhamdulilah, setelah hampir dua tahun setengah, usaha saya sedikit demi sedikit berkembang," ujar Wastika saat ditemui di lokasi peternakannya, Senin (14/12/2020).

Bahkan, jelas dia, meski saat ini masa pandemi Covid-19, usahanya masih tetap bertahan, meski terkendala bahan baku pangan.

"Kasih makan ulatnya dengan ampas tahu dan dedak atau pakan ayam," ucapnya.

Masih dijelaskan dia, dalam budidaya Ulat Jerman ini cukup mudah, cukup bibit Ulat Jerman yang berusia tua sekitar dua hingga tiga bulan disimpan di wadah kayu persegi panjang.

Kemudian, masuk ke dalam proses buping atau memisahkan bibit Ulat Jerman ke wadah.

Satu wadah satu ulat dan didiamkan dan tidak udah dikasih makan selama lima belas hari.

"Kemudian setelah lima belas hari Ulat Jerman itu akan berubah menjadi kumbang. Setelah menjadi kumbang didiamkan lagi di wadah selama lima belas hari hingga bertelor atau menetas ulat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved