Bursa Pilpres 2020

Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan & Ridwan Kamil Dinilai Berpeluang Maju di Pilpres 2024 oleh Pengamat

nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Gatot Nurmantyo berpeluang untuk maju sebagai kontestan Pilpres 2024.

Editor: Mumu Mujahidin
Ahmad Imam Baehaqi/Tribuncirebon.com
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan sejumlah tokoh seperti Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo berpeluang maju di Pilpres 2024 oleh pengamat 

TRIBUNCIREBON.COM - Bursa nama-nama calon presiden yang kemungkinan bakal maju di Pilpres 2024 mulai bermunculan. 

Pengamat politik, Budi Sudianto  menilai Pilkada 2020, kurang memiliki pengaruh untuk Pilpres 2024.

Sebaliknya, justru tokoh di balik penanganan Covid-19, akan sangat berpeluang untuk maju dalam Pemilihan Presiden.

Di antaranya ada nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Gatot Nurmantyo berpeluang untuk maju sebagai kontestan Pilpres 2024.

Dalam keteranganya di acara Panggung Demokrasi Tribunnews, Budi Sudianto menjelaskan, Pilkada 2020 kurang memiliki pengaruh secara tokoh untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Miris, Media Asing Sebut Indonesia Jadi yang Terdepan di Dunia Soal Korupsi Terkait Virus Corona

Baca juga: Hasil Hitung Suara Pilkada Indramayu 2020 Sampai Pukul 16.30, Nina-Lucky Hakim Unggul Sementara

Ia menilai, tokoh di balik penanganan Covid-19, memiliki pengaruh lebih besar untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

"Ruang pertarungan kontestasi politik 2024, bukan terjadi di Pilkada 2020 ini.

Justru Pilpres 2024, akan sangat dipengaruhi dari penanganan Covid-19," ujar Budi Sudianto.

Pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Polcomm Institute ini, menyebut sejumlah tokoh yang terlibat dalam penanganan Covid-19, tetapi tidak terjun dalam Pilkada 2020.

"Sebutlah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil atau tokoh yang berseberangan dengan pemerintah, seperti Gatot Nurmantyo."

"Mereka tidak bersinggungan langsung dengan Pilkada tahun ini, tetapi masuk kontestasi untuk Pilpres 2024," ujar Budi Sudianto.

Meski demikian, Pilkada 2020, tetap memiliki pengaruh untuk Pilpres 2024.

Tetapi, lebih untuk pemetaan pemilih, bukan sebagai kontestan.

"Tetapi, bukan berarti Pilkada 2020 tidak berpengaruh di Pilpres 2024, misalnya jika Gibran menang, maka PDIP masih akan dominan di Solo.

" Ini yang akan diamati oleh partai, mereka tetap akan melakukan mapping, tetapi mapping pemilih, bukan calon yang maju (di Pilpres 2024)," tutup Budi.

Diketahui, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 resmi digelar secara serentak, Rabu (9/12/2020) hari ini.

Masyarakat mulai dapat menggunakan hak pilih dalam Pilkada 2020 mulai pukul 07.00 waktu setempat.

Tahun ini, Pilkada 2020 akan diikuti 270 daerah dengan rincian sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten.

Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Indramayu 2020 Bisa Disimak di Link Live Streaming Ini

Baca juga: Putri Maruf Amin dan Keponakan Prabowo Kalah di Pilkada Tangsel Suara Masuk Hampir 100% Versi LSI

Bursa Pilpres 2024

Sementara itu, meski masih empat tahun lagi, bursa Pilpres 2014 kembali menghangat.

Hal ini setelah lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya pada Minggu (25/10/2020).

Berdasarkan hasil survei itu, Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, berada di urutan teratas mengalahkan Prabowo dan Anies Baswedan.

Pilpres 2024 akan menarik karena tidak ada calon petahana lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa maju lagi karena sudah dua periode.

Sejumlah tokoh pun disebut-sebut layak maju menjadi Capres mulai dari Ganjar Pranowo, Puan Maharani hingga Anies Baswedan

Berikut ini tokoh-tokoh yang diperkirakan bakal meramaikan dinamika Pilpres 2024:

1. Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Kompas.com/Riska Farasonalia)

Ganjar Pranowo menjadi sosok yang potensial maju di Pilpres 2024.

Hasil survei Indikator Politik yang dilakukan pada 24-30 September 2020, Ganjar berada di urutan teratas sebesar 18,7 persen.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari survei yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya hingga terakhir, Ganjar terus mengalami kenaikan keterpilihan dari responden.

Tercatat, pada Februari 2020 sebesar 9,1 persen, Mei 2020 sebanyak 11,8 persen, dan Juli 2020 sebesar 16,2 persen.

"Kenaikan itu disokong dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi konsolidasi elektoral Ganjar, dan menguatnya basis PDI Perjuangan memilih Ganjar."

"Pemilih beretnis Jawa pun lebih memilih Ganjar," ujar Burhanuddin saat merilis hasil survei Indikator secara online, Jakarta, Minggu (25/10/2020).

Terkait hasil survei ini, Ganjar enggan memberi tanggapan.

"Tidak (ada tanggapan)," kata Ganjar dalam pesan singkat melalui Whatsapp kepada Tribunnews.com, Senin (26/10/2020).

2. Sandiaga Uno

Sandiaga Salahudin Uno dalam Seminar daring dengan tema Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Kreatif di Era New Normal Bagi Para Diaspora, Sabtu (20/6/2020)
Sandiaga Salahudin Uno dalam Seminar daring dengan tema Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Kreatif di Era New Normal Bagi Para Diaspora, Sabtu (20/6/2020) (Dok FDIK)

Setelah kalah dalam Pilpres 2019, Sandiaga Uno berpeluang kembali untuk maju kembali dalam Pilpres 2024.

Terlebih hingga saat ini belum ada kejelasan apakah Ketua Umum Partai Gerindra akan maju kembali untuk ke-4 kalinya dalam Pilpres 2024.

Soal peluang di Pilpres 2024 ini, Sandiaga pernah memberikan tanggapan.

Hal itu disampaikan Sandiaga saat sesi wawancara dengan pakar hukum Tata Negara Refly Harun pada pertengahan Maret 2020 lalu.

Sandi mengatakan, politik adalah sesuatu yang mengalir dan tidak bisa diatur-atur.

"Saya lihat politik itu nggak bisa kita atur-atur, politik itu mengalir saja. Saya akan lakukan terus dengan ada di tengah masyarakat."

"Saya akan fokus memberi solusi lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat yang saat ini mengeluh soal kenaikan harga-harga, di bawah Relawan Indonesia Bersatu," ujar dia.

Masih belum puas dengan jawaban Sandiaga Uno, Refly kemudian bertanya jika nantinya di 2024 harus melawan Prabowo yang bisa saja berkolisi dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden.

"Bicara politik ini kan kemungkinan-kemunginan. Prabowo bisa saja maju lagi dan pasangannya Puan Maharani."

"Kemudian kelompok non state ini pengen figur lain. Anies-Sandi misalnya. Anda membayangkan nggak bung bakal berhadapan dengan Prabowo? head to head," cerca Refly.

Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.

"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.

Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.

Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.

Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.

Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.

"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.

3. Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai hadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai hadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Anies Baswedan juga berpeluang besar untuk maju dalam Pilpres 2024.

Merujuk hasil survei Indikator misalnya, Anies memiliki elektabilitas 14,4 persen, atau di urutan ketiga di bawah Ganjar dan Prabowo.

Namun, hingga saat ini, Anies enggan menanggapi soal peluangnya di Pilpres 2024.

Pada tahun lalu, Anies menyatakan dirinya fokus mengurus Jakarta.

"Saya bilang lagi ngurus Jakarta," ucap Anies menanggapi ucapan Surya Paloh yang diiringi tertawa, di Gedung DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

4. Puan Maharani

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani.
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. (Kresno/Man (dpr.go.id))

Meski memiliki elektabilitas yang saat ini masih relatif kecil, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani berpeluang besar untuk maju Pilpres 2024.

Menurut survei Indikator, Puan di urutan ke-11 dengan elektabilitas 0,9 persen. 

Pakar hukum Refly Harun menyebut ada peluang menduetkan Prabowo dengan Puan Maharani.

Namun, sejauh ini, Puan Maharani pun enggan berkomentar soal peluangnya di Pilpres 2024.

5. Airlangga Hartanto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto diperkirakan juga bakal turut meramaikan bursa Pilpres 2024.

Bahkan, dorongan Airlangga maju Capres sudah dimunculakn sejak tahun lalu.

Atas dorongan itu, Airlangga menyebutnya sebagai aspirasi.

"Itu aspirasi. Ini akan dibahas dalam Munas," katanya di sela-sela Munas yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019) seperti diberitakan Kompas.com.

6. Agus Harimurti Yudhoyono

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono juga diperkirakan bakal maju di Pilpres 2024.

Hal itu pernah diungkap oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA

Menanggapi hal itu, Ferdinad Hutahaean yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat mengatakan, masuknya AHY dalam kategori kandidat potensial di Pilpres 2024 adalah harapan besar bagi partai dan seluruh kader.

Ia mengatakan, hal itu akan semakin membuka kesempatan bagi partai Demokrat untuk kembali memimpin bangsa dan negara, seperti pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Munculnya nama AHY ini tentu akan membuka pintu kembali Partai Demokrat untuk bisa memimpin bangsa, dan menghadirkan kesejahtetaan bagi rakyat sebagaimana selama 10 tahun SBY memerintah."

"Dan tentu cita-cita Partai Demokrat akan memberikan yang lebih baik lagi," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2019).

7. Prabowo Subianto

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (Tangkap layar video)

Meski tiga kali kalah dalam Pilpres, tak membuat Prabowo pupus harapan untuk maju di Pilpres 2024

Peluang Prabowo untuk maju ke-4 kalinya tetap terbuka. 

Terlebih saat ini Prabowo kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. 

Hal itu diungkap oleh Ahmad Muzani sebelum Kongres Luar Biasa Gerindra pada Agustus lalu. 

"Pak Prabowo tadi di hadapan Kongres Luar Biasa mengatakan bahwa tentang hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau satu setengah tahun sebelum pemilihan presiden," kata Muzani.

Merujuk pernyataan ini, maka paling cepat Gerindra akan mengumumkan capres yang hendak diusung pada akhir 2022 atau awal 2023.

(Tribunnews.com/Gigih, Daryono) (Sumber: Tribunnews.com/Seno Tri Sulistyono) (Kompas.com/Dani Prabowo/Haryanti Puspa Sari/Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Anies Baswedan, Ridwan Kamil hingga Gatot Nurmantyo Berpeluang Maju di Pilpres 2024

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved