Kasus Suap Menteri KKP

Ngabalin Satu Rombongan dengan Edhy Prabowo, Tapi Tak Ditangkap KPK, Ini Penjelasan Novel Baswedan

alasan mengapa Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin tidak ikut ditangkap oleh KPK

Editor: Machmud Mubarok
kolase tribunnews (Tribunnews/Herudin/Gita Irawan)
Novel Baswedan (kiri) dan Ali Mochtar Ngabalin - Satu Rombongan, Kenapa Ngabalin Tidak Ikut Terjaring saat OTT Edhy Prabowo? Ini Kata Novel Baswedan 

Terkait hal ini, Novel pun enggan membeberkan lebih detail.

"Banyak faktor di sana. Tentnya ada suatu proses yang dilakukan berkelanjutan, dengan cermat, tekun dan yang terpenting adalah, keberhasilan di KPK yang saya tahu itu berhubungan dengan kecepatan dan kekedapan. Semakin cepat proses yang dilakukan, semakin kedap operasinya maka keberhasilannya akan semakin tinggi," ujar Novel. 

Lebih jauh, Karni Ilyas kemudian menyinggung soal bagaimana penyidik KPK bisa mengetahui uang yang diambil melalui ATM Staf Khusus Edhy Prabowo dipergunakan oleh Edhy Prabowo

Novel menyatakan ada banyak cara yang dilakukan. 

Baca juga: Jadwal Acara TV 2 Desember 2020: Saksikan Mata Najwa di Trans 7 dan Bioskop Trans TV Malam Ini

Namun demikian, ia enggan membeberkan karena hal itu bagian dari rahasia penyidikan.

"Banyak cara yang bisa dilakukan pak Karni. Cuman ini proses sedang berjalan dan saya tidak mewakili KPK untuk berbicara terkait hal ini. Dua hal itu tentunya membuat saya tidak berbicara tentang hal itu," kata Novel. 

Novel melanjutkan, dalam pengungkapan kasus, penyidik harus selalu kreatif.

"Tapi tentunya proses investigasi itu petugas-petugasnya harus kreatif dan itu membuat pola bisa dilakukan lebih cermat dan yang lebih penting lagi dalam setiap kejahatan selalu ada saja pihak-pihak yang bertolak belakang, sehingga pihak-pihak itu yang memberitahukan kepada kami," jelas dia. 

Kata maaf keluar dari mulut Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, seusai ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edhy Prabowo ditetapkan menjadi tersangka bersama enam orang lainnya karena terjerat dugaan korupsi ekspor benur atau benih lobster. 

Menteri KKP itu mengucapkan permohonan lewat media.

Mengejutkannya, ucapan permohonan maaf Edhy Prabowo mendapat tanggapan positif dari warganet.  

Ini ucapan permintaan maaf Edhy Prabowo:  

Pertama saya minta maaf kepada bapak presiden, saya sudah mengkhianati kepercayaan beliau kepada saya, minta maaf kepada Pak Prabowo Subianto, guru saya, mentor, yang sudah mengajarkan banyak hal.

Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton tivi.

Saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved