Jadi Juru Parkir Demi Lunasi Cicilan Motor Almarhum Ayahnya, dr Tirta Akan Biayai Sekolah Gilang

"Awalnya cuma coba-coba. Jadi melihat bapak yang kalau sore parkir jadi tertarik. Karena bapak saya kerja jadi ojol juga, makanya saya coba jaga parkir pas pagi. Gantian aja sama bapak," katanya di lokasi, Kamis (26/11/2020) dilansir dari TribunJakarta.com.

Tak pernah dibayangkan, di hari pertama ia menjadi juru parkir, Gilang mendapatkan pemasukan lebih dari Rp 100 ribu.

Sambil menghampiri ibunya, Dewi (36), Gilang mengatakan ingin melanjutkan pekerjaan sebagai juru parkir selama sang ayah menjadi ojol.

"Mah ini kok dapatnya banyak banget?. Besok bangunin Gilang pagi-pagi, mau jaga parkir lagi," katanya kala itu kepada Dewi.

Melihat semangat anak yang menggebu, Dewi melontarkan pertanyaan kepada sang anak.

Pasalnya, ia tak mau membiarkan anaknya bekerja karena usia yang masih belia.

Sementara tugasnya hanya belajar bukan mencari nafkah.

"Kalau jaga parkir, memang uangnya mau dibuat apa Lang?," selidik Dewi.

"Mau buat bantu mamah sama bapak," jawab Gilang.

Saat ini, Gilang membagi waktunya antara sekolah dan bekerja.

Pagi hari, ia memfokuskan diri untuk belajar via daring imbas pandemi.

Sementara sore harinya, sekira pukul 15.00-21.00 WIB, ia bekerja menjadi juru parkir di lokasi tersebut.

"Gilang kan sekarang udah kelas 5 di SDN 08 Duren Sawit. Jadi pagi belajar online dulu. Sore sampai malam baru parkir. Alhamdulillah pendapatannya masih cukup buat bayar kredit motor bapak. Ya, kalau ada sisanya dibuat tambahan uang belanja buat keluarga makan," tandasnya.

(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa, TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Terenyuh Lihat Bocah Jadi Juru Parkir Demi Bayar Cicilan Ayah, dr Tirta Akan Biayai Sekolah Gilang