Mertua Tega Rudapaksa Menantu Selama 5 Tahun: 'Siang kamu Jadi Pacarku, Malam Kamu Jadi Istriku'

Entah apa yang merasuk, suatu malam ayah mertuanya itu mulai merudapaksa menantunya. Serangan seksual tidak wajar ini terjadi berkali-kali

Kompas.com/Laksono Hari Wiwoho
Ilustrasi pemerkosaan atau rudapaksa 

Namun, entah apa yang merasuki ayah mertuanya, suatu malam di tahun 2015, ayah mertuanya itu mulai merudapaksa menantunya.

Serangan seksual tidak wajar ini terjadi berkali-kali dalam 5 tahun terakhir.

Baca: 20 Tahun Sembunyikan, Artis Cantik Ini Akhirnya Akui Suaminya Berselingkuh dengan Ibu Mertua Sendiri

Tak hanya dirudapaksa, ayah mertuanya juga mengancam akan membunuh menantu perempuannya jika berani mengungkitnya.

Menurut keterangan korban, ayah mertuanya pernah berkata, “Siang hari kamu jadi pacarku, dan malam hari kamu jadi istriku”.

Ilustrasi penculikan gadis di bawah umur
Korban sudah meminta bantuan ke keluarga suami dan bahkan ke suaminya sendiri, namun mereka malah menyuruh mendiamkan perilaku bejat ayah mertuanya yang sudah merudapaksa dirinya. Foto hanya ilustrasi. (HANDOUT)

Tak tahan lagi atas perlakuan bejat ayah mertuanya, korban memberi tahu anggota keluarga suaminya.

Alangkah terkejutnya dia ketika mereka semua menasihatinya untuk tetap diam, tanpa memberi tahu siapa pun, seperti yang dikatakan ayah mertuanya.

Yang paling mengerikan adalah bahkan suaminya tidak angkat bicara untuk melindungi atau membantunya.

Ketika semuanya sampai ke ibu mertuanya, dia mengungkapkan rasa frustrasi dan amarah atas cinta incest di rumah tetapi segera ditekan oleh ayah mertuanya.

Setelah itu, dia secara terbuka menyerang menantu perempuannya di rumah.

Karena keluarga ini mengikuti konsep penghormatan yang ekstrem terhadap pria dan wanita, semua sangat takut pada ayah mertua mereka.

Selain itu, suami korban hanya melakukan pekerjaan kecil-kecilan, semua biaya rumah tangga bergantung pada ayah mertua.

Baca juga: Daihatsu Ayla Tabrak CBR 1000RR, Pengemudi Tawarkan Ganti Rugi 1 Rumah & Mobil, Ini Harga Motornya

Itulah alasan utama mengapa tidak ada yang berani berbicara menentangnya.

Begitu saja, menantu perempuan telah menahan rasa sakit dan penghinaan selama 5 tahun.

Baru pada Juni 2020 dia mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya kepada ibu kandungnya, yang kemudian membantunya mengajukan pengaduan ke polisi.

Keluhan tersebut dikirim ke Kantor Polisi Regional Jyoti Nagar.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved