Kisah Inspiratif Polisi Sukabumi, Dulunya Seorang Guru, Kini Bangun Sebuah SMK Pakai Uang Sendiri
Kisah inspiratif kembali datang dari Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi, Jawa Barat. Dulunya seorang guru, kini ia membangun gedung SMK memakai uang s
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludi
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Kisah inspiratif kembali datang dari Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi, Jawa Barat. Dulunya seorang guru, kini ia membangun gedung SMK memakai uang sendiri.
Sebelumnya, muncul seorang polisi yang membuatkan rumah layak huni bagi warga yang sempat tinggal di bekas kandang domba.
Kali ini, ada seorang anggota polisi yang bertugas di Sie Propam Polres Sukabumi membangun sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Baca juga: Gara-gara Tayangan Reality Show Polisi, Seorang Suami Malah Kepergok Selingkuh Oleh Istrinya
Baca juga: Gisel Akhirnya Nonton Video Syur Mirip Dirinya di Kamar Sendirian, Mau Gimana Sama Semua Bentuknya
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Besok Sabtu, 14 November: 19 Provinsi Berpotensi Hujan Lebat
Baca juga: Harga HP iPhone Terbaru November 2020: Ada iPhone 7 Plus Rp 6,3 Juta Hingga iPhone 12 Rp 11, 7 Juta
Briptu Akka Mahpudin, nama polisi yang membangun sekolah SMK Bhayangkara di Kampung Pamugaran, Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Akka mengatakan, dirinya membangun sekolah tersebut karena ia memang sangat mencintai dunia pendidikan. Bahkan, sebelum menjadi anggota Polri, ia pernah menjadi seorang guru.
Akka menceritakan, sekolah itu ia bangun pada 2017 silam. Ia membangun sekolah tersebut dengan biaya pribadi. Menariknya, dirinya menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim dan kurang mampu.
"Dibangunnya dulu tahun 2017. Mulai dari membuat yayasan, akta pendirian dan perizinan lainnya saya lakukan sendiri," ujarnya, Jumat (13/11/2020).
"Kami punya tiga sasaran program sosial untuk menjawab kebingunan masyatakat, yaitu menggratiskan biaya pendidikan untuk anak yatim, kurang mampu dan yang berprestasi," katanya
Akka menyebutkan, di angkatan pertama sudah banyak siswa yang mendapatkan program biaya pendidikan gratis. Untuk saat ini, kata Akka, ada 18 siswa yang menerima program tersebut.
Selain keluarkan biaya sendiri untuk membangun sekolah tersebut. Gaji guru pun ia himpun sendiri. Saat ini kata Akka, baru ada tiga lokal bangunan dengan jumlah siswa sebanyak 77 orang.
Di sekolahnya, Akka membuat dua program atau jurusan unggulan, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil (APH) Perikanan dan APH Pertanian.
"Karena ultur masyarakat setempat yang memang berlatar belakang sebagai petani dan nelayan, untuk itu ada dua yang kami unggulkan yaitu APH Perikanan dan APH Pertanian," jelasnya.
Dengan dibangunkannya SMK Bhayangkara itu, Akka berharap tidak ada lagi anak-anak lulusan SMP di sekitar tempat tinggalnya itu tidak dapat melanjutkan sekolah karena faktor biaya.* (M Rizal Jalaludin)